08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

ANRI dan BPIP Berkolaborasi Gelar Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal”

ANRI dan BPIP Berkolaborasi Gelar Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal” ANRI dan BPIP Berkolaborasi Gelar Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal” ANRI dan BPIP Berkolaborasi Gelar Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal” ANRI dan BPIP Berkolaborasi Gelar Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal” ANRI dan BPIP Berkolaborasi Gelar Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal”

01

Jun 20

ANRI dan BPIP Berkolaborasi Gelar Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal”

Jakarta - 01/06/20, Jakarta - Peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun 2020 berbeda dari biasanya, karena pada tahun ini Indonesia dan negara-negara lain sedang menghadapi pandemi COVID-19. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat berbagai pihak untuk tetap menyemarakan Hari Lahir Pancasila ke-75. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga pelestari memori kolektif bangsa berkolaborasi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan web seminar (webinar) bertajuk “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal”. Dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI, M.Taufik webinar diikuti sekitar 600 peserta yang dipertemukan dalam jaringan (daring) melalui aplikasi zoom meeting dan saluran Youtube Arsip Nasional RI. 

Webinar “Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal” dipandu oleh Direktur Pemberdayaan BPIP, Irene Camelyn Sinaga dan menghadirkan narasumber Sejarawan Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP FX Adji S, Duta Arsip Rieke Diah Pitaloka, Direktur Preservasi ANRI Kandar dan Pemimpin Redaksi Majalah Historia Bonnie Triyana. Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini mengemukakan berbagai pemikiran, masukan dan informasi antara lain yang berkaitan dengan membumikan nilai-nilai Pancasila dalam segala sendi dan aspek kehidupan dengan menggunakan saluran dan media kreatif, peranan arsip sebagai bukti autentik perjalanan bangsa yang di dalamnya banyak bermuatan nilai-nilai pancasilais.

Rieke mengungkapkan bahwa arsip sesungguhnya merupakan sumber pengetahuan. Banyak arsip yang telah disimpan dan dikelola ANRI yang dapat menunjukkan atau menggambarkan nilai-nilai Pancasila. “Hal ini konkret bukan wacana semata. Termasuk pun mengenai data-data pembangunan yang menggambarkan berjiwa pancasila, berjiwa patriot komplit. Ini bisa kita pelajari melalui arsip,” terang Rieke. Ditambahkan olehnya, arsip tersebut pun dapat menjadi bahan riset ketika merumuskan kebijakan pembangunan yang berlandaskan Pancasila. Oleh karenanya, banyak kebijakan yang telah diaspirasikan dan itu semata berlandaskan bukti dan riset yang salah satu sumbernya berasal dari arsip.

Selanjutnya Kandar menjelaskan, arsip dapat menjadi bukti sejarah bangsa yang autentik. Adapun arsip Pancasila yang disimpan di ANRI berasal dari khazanah A.K. Pringgodigdo dan Moh. Yamin. Masyarakat dapat mengakses arsip yang telah digitalisasi tersebut, karena pemahaman isi arsip akan dapat turut membawa pemahaman terhadap wawasan kebangsaan.

Lebih lanjut Bonnie mengungkapkan bahwa kini banyak cara kreatif dan saluran yang dapat digunakan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada berbagai kalangan masyarakat. Media sosial menjadi salah satu medium yang dapat dioptimalkan oleh ANRI maupun BPIP untuk menyampaikan konten kreatif yang menarik kepada generasi milenial. Apalagi generasi milenial saat ini pun tidak jarang yang telah menunjukkan nilai-nilai pancasilais dalam berbagai gerakan-gerakan yang telah dilakukan. Konten kreatif yang jauh dari kesan normatif, jargonik, indroktinatif dan konten disajikan secara logis, sesuai dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan audiovisual dinilai dapat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan membumikan Pancasila.

Hal tersebut pun dibahas oleh Romo Benny, bahwasanya memang ANRI memiliki banyak materi yang terekam dalam arsip yang dapat menunjukan ataupun berkaitan dengan Pancasila. Ini menjadi salah satu potensi dan modal untuk 

ANRI dan BPIP berkolaborasi menginternalisasikan memori kolektif dan jati diri bangsa kepada berbagai kalangan. Nilai-nilai leluhur pejuang bangsa tak akan lekang oleh waktu, karena terbukti saat menghadapi masa pandemi COVID-19, semangat dan wujud gotong royong ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia. Ditegaskan pula oleh F.X Adji, saat ini BPIP pun telah banyak merumuskan berbagai program dan kegiatan yang lebih membumi dan menyentuh akar rumput untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila kepada berbagai kalangan masyarakat.

Pada kesempatan ini, Bondan Kanumoyoso juga menyampaikan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar hasil perenungan Sukarno yang mendalam terhadap sejarah dan warisan budaya masyarakat Indonesia, tetapi juga merupakan hasil kerja pemikiran yang teratur dan sistematis. Pancasila sebagai sistem pengetahuan adalah hal yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan dua pengertian, pertama sebagai perwujudan dari apa yang terdapat dalam jati diri bangsa Indonesia. Kedua, setiap sila yang ada di dalam Pancasila memiliki keterkaitan yang saling menjelaskan dan ketika menyatu menjadi Pancasila, kesatuan tersebut dapat dipertahankan.

Di sela-sela rangkaian acara webinar, peserta juga turut menyaksikan monolog Pidato Sukarno pada 1 Juni 1945 yang diperankan Budayawan Wawan Sofwan, serta menyaksikan film arsip tentang Pancasila dan tur video pelestarian dan penyimpanan arsip tentang Pancasila di ANRI. (tk)

( Tk )


Penulis : Tk

Bagikan

Views: 986