Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bersinergi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) mengadakan Risk Assessment dan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Kebijakan Penyelamatan dan Pelestarian Arsip di Gedung DPKA. Kegiatan ini menghadirkan Direktur Preservasi ANRI, Kepala DPKA, Kepala Bidang Pengelolaan Arsip DPKA, dan Arsiparis di lingkungan instansi vertikal yang ada di Aceh. Direktur Preservasi ANRI, Agus Santoso dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting dilaksanakan karena Aceh merupakan daerah rawan bencana, sehingga perlu diadakannya penyelamatan dan pelestarian arsip secara berkelanjutan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi "Kebijakan Preservasi Arsip Statis" oleh Agus Santoso. Pemaparan tersebut menekankan pada kebijakan, strategi, pengendalian terhadap potensi kerusakan arsip serta penyelamatan arsip terhadap bencana. Kepala DPKA, Edi Yandra turut menyampaikan materi terkait "Kebijakan Penyelamatan dan Pelestarian Arsip". Dalam pemaparannya, Edi Yandra menyampaikan bahwa DPKA terus berupaya melakukan penyelamatan arsip.
Terkait dengan hal tersebut, DPKA kini mengembangkan Aplikasi Pencarian Arsip yang disebar ke Kabupaten/Kota untuk mendukung penyelamatan arsip di seluruh Aceh. Selain itu pembinaan serta sosialisasi dan publikasi dilaksanakan dalam rangka pendalaman mengenai pentingnya arsip sebagai aset bangsa. Kegiatan ditutup dengan Demo Penilaian Kerusakan Arsip Kertas dan penyerahan cinderamata dari Direktur Preservasi kepada DPKA.
( wn / rs )
Penulis : wn / rs
Editor : tk