Direktorat Pengolahan Arsip, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan Rapat Evaluasi Deskripsi Arsip Foto Dalam Rangka Penyusunan Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965, pada 5 Desember 2024 di Oakwood Hotel Taman Mini, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh para pegawai ANRI, Praktisi Kearsipan dan perwakilan dari beberapa Kementerian.
Pelaksana Tugas Direktur Pengolahan Arsip, Wiwi Diana Sari membuka Rapat Evaluasi Deskripsi Arsip Foto Dalam Rangka Penyusunan Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965. Pada tahun 2024, Direktorat Pengolahan Arsip melaksanakan Sembilan kegiatan diantaranya mengolah Arsip Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965, Arsip Wees-en Boedelkamers, Arsip Departemen Koperasi, Arsip A.G Pringgodigdo, Arsip M. Yamin dan 3 (tiga) Guide Arsip Tematis, yakni Guide Arsip Penanganan Pencegahan Stunting, Guide Arsip Berbahasa Belanda di Wilayah Jawa, Guide makan bergizi dan swasembada pangan dalam rangka 100 hari Kabinet Merah Putih, dan pelaksanaan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam mediskripsi Arsip foto yang akan bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Rapat Evaluasi ini menghadirkan Kris Hapsari selaku Koordinator Tim Penyusunan Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965 sebagai Narasumber. Dalam paparannya, Kris menjelaskan bahwa dalam mendeksripsi Arsip Foto ini menggunakan prinsip deskripsi berdasarkan provenance dan original order, kedalaman deskripsi berdasarkan detail informasi dan tingkat deskripsi.
Lebih lanjut Kris menjelaskan dalam mendeskripsi Arsip Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965 yang berjumlah 57.406 lembar, para arsiparis Direktorat Pengolahan Arsip mengalami beberapa hambatan diantara banyaknya arsip tanpa keterangan peristiwa (caption) maupun keterangan waktu dan kondisi arsip foto yang tercampur dan belum kronologis. “Identifikasi, rekontruksi, pembuatan database tokoh, dan melakukan penelusuran data dan refrensi menjadi strategi yang dilakukan”, ujarnya.
Praktisi Kearsipan, Hujan Senja Kalla Yahya menambahkan sebaiknya dalam pengayaan deskripsi (caption) mohon untuk tidak hanya fokus pada tokoh saja tapi juga dikeadaan sekitar misalnya penyebutan nama gedung dan nama jalan karena akan menambah nilai kedalaman deskripsi arsip foto tersebut.
( NTR )
Foto : Direktorat Pengolahan Arsip
Penulis : NTR
Editor : tk