Aceh - 16/03/23, Banda Aceh, 14/3/2023, Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menerima kunjungan dari Kepala ANRI periode 1991-1998, Prof. Noerhadi Magetsari didampingi Direktur Preservasi ANRI, Agus Santoso, dan Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI, Kandar.
Kunjungan ini disambut langsung oleh Kepala BAST, Muhamad Ihwan, dan seluruh pegawai BAST. Dalam sambutannya, Ihwan menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan kesempatan bagi Arsiparis di lingkungan BAST untuk dapat belajar dari pengalaman Prof. Noerhadi Magetsari, terutama terhadap terobosan yang dilakukannya ketika menjabat sehingga ANRI dapat berkembang pesat sampai sekarang.
Prof. Noerhadi Magetsari merupakan seorang Dosen, Arkeolog Indonesia dan Kepala ANRI yang menjabat pada 1991-1998. Selama memimpin ANRI, beliau banyak melakukan perubahan dalam penyempurnaan tugas dan fungsi ANRI, ditandai dengan adanya Deputi Pembinaan dan Deputi Konservasi serta pembentukan Unit Pelaksana Teknis. Selain itu, beliau mulai mengembangkan sumber daya manusia di bidang kearsipan dengan merekrut pegawai baru sebagai arsiparis sehingga membuat jumlah arsiparis ANRI meningkat drastis pada masanya.
Dalam kesempatan ini, Prof. Noerhadi mengungkapkan bahwa pekerjaan di bidang kearsipan bukanlah pekerjaan teknis namun pekerjaan yang bersifat ilmiah sehingga membuat kearsipan terus berkembang dari waktu ke waktu. “Sebagai arsiparis kita dituntut mampu mengikuti perkembangan zaman, terlebih saat ini Indonesia telah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang membuat segala urusan menjadi serba digital,” ungkapnya.
Selanjutnya, secara lebih dalam beliau juga menyampaikan pengalamannya selama memimpin ANRI kepada publik melalui tayangan PodBAST (Podcast Balai Arsip Statis dan Tsunami) yang akan ditayangkan di saluran Youtube ANRI BAST.
Selama tiga hari berada di Aceh, selain mengunjungi BAST, Prof. Noerhadi juga melakukan kunjungan di berbagai situs sejarah dan tsunami di Aceh diantaranya Kapal PLTD Apung, Kapal Atas Rumah Lampulo, Museum Aceh, Museum Tsunami dan Kilometer 0 Sabang yang menyimpan bukti dari jejak sejarah perjalanan rakyat Aceh selama ini.
( sr )
Penulis : sr
Editor : tk