Jakarta - 24/09/24,
Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional Indonesia (ANRI), Imam Gunarto, membuka acara Seminar Internasional from the Past to the Future, the Historical and Geopolitical Perspective di Hotel Borobudur, Jakarta (24/9). Acara tersebut merupakan kerja sama antara ANRI dengan Badan Federal Kearsipan Rusia dan Kelompok Diskusi Valdai. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Badan Federal Kearsipan Rusia Andrei Artizov, Ketua Dewan Yayasan Pembangunan dan Dukungan Kelompok Diskusi Valdai Andrey Bystritskiy, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, serta Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Winardi Hanafi Lucky.
Dalam pembukaannya, Imam Gunarto mengungkapkan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia di bidang kearsipan telah terjalin secara resmi sejak penandatanganan Nota Kesepahaman Mengenai Kerja Sama di Bidang Kearsipan tahun 2016 di Sochi, Rusia. “Bagi Indonesia, Rusia adalah mitra strategis di bidang kearsipan, terutama untuk membangun dunia yang lebih baik. Seminar ini dilaksanakan sebagai kunci untuk terus maju dan membangun hubungan yang lebih baik antar dua negara, menjadi dasar kerja sama yang lebih luas dan lebih kuat,” terangnya. Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa arsip saat ini sangat dipengaruhi oleh globalisasi, di mana informasi bisa diperoleh dari mana saja dan kapan saja. “Kepentingan dan keinginan kita saat ini didikte oleh perubahan sosial yang berasal dari para pelaku kapitalisme internasional. Karenanya ada istilah, ‘Lebih baik kita menjadi lilin daripada sekedar menyalahkan kegelapan’,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Andrey Bystritskiy menjelaskan keinginannya menciptakan hubungan mutual yang bermanfaat. “Penting bagi kita untuk menciptakan navigasi di dunia baru karena ini sangat kompleks dan prosesnya tidak mudah. Ada begitu banyak hambatan yang kita hadapi saat ini terkait dengan kemajuan digital yang membuat kita berhenti melangkah, tapi kita harus tetap berusaha untuk mengikuti kemajuan yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, Sergei Tolchenov menyampaikan bahwa acara ini merupakan gagasan baik untuk mempertemukan kedua negara dalam rangka membicarakan hubungan antara Indonesia dengan Rusia yang telah dibangun sejak lama. “Tahun 2025 kita akan memperingati ulang tahun ke-75 pembangunan hubungan diplomatik antara Rusia dengan Indonesia. Jadi ini adalah waktu yang tepat untuk menapak tilas sejarah hubungan dan kerja sama ini untuk meraih masa depan yang lebih baik, di dalam regional Asia Pasifik dan dunia,” terangnya.
Winardi Hanafi Lucky mengatakan bahwa jarak geografis menjadi salah satu tantangan bagi kedua negara, namun kita akan selalu berusaha untuk menghapus tantangan itu. Seminar kali ini bisa memperkaya pemahaman kedua negara akan sejarah dan mendapatkan kesempatan baru untuk kerja sama yang akan datang. Sehingga menurut Andrey Artizov, prospek kerja sama dengan Indonesia cukup bagus, memungkinkan dikembangkannya hubungan di bidang-bidang seperti pertukaran pengalaman kerja, persiapan publikasi bersama dokumen arsip dan pameran dokumenter sejarah baik di situs alat tulis maupun di Internet.
( tr )
Foto : Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Penulis : tr
Editor : is