08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Meluruskan Persepsi Arsip Statis, Terjaga, dan Vital

Meluruskan Persepsi Arsip Statis, Terjaga, dan Vital Meluruskan Persepsi Arsip Statis, Terjaga, dan Vital Meluruskan Persepsi Arsip Statis, Terjaga, dan Vital

16

Jun 22

Meluruskan Persepsi Arsip Statis, Terjaga, dan Vital

Jakarta-15/6/2022, Direktorat Akuisi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelamatan Arsip Terjaga sekaligus serah terima arsip statis dan terjaga dari Perpustakaan Nasional RI, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Badan Pengawas Obat dan makanan, Kementerian Sosial RI, dan Kementerian Ketenagakerjaan RI. Rakor ini digelar secara luring di ruang rapat Hotel GrandKemang Jakarta Selatan.

Rakor Penyelamatan Arsip Terjaga yang masuk dalam rangkaian Memori Kolektif Bangsa : Arsip Kepresidenan dimaksudkan untuk memperkuat komitmen dari instansi pemerintah dalam menyelamatkan arsip-arsip negara yang memiliki nilai strategis nasional dan membahas arsip-arsip komunitas seperti di pusat kebudayaan yang belum tersentuh oleh lembaga kearsipan.

Kepala Arsip Nasional RI, Imam Gunarto dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Sehingga perlu ada sebuah dokumentasi dan pertanggungajawaban atas segala kegiatannya dan terbukti telah dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat. Hal ini ditegaskan oleh anggota Komisi II DPR RI, Komarudin Watubun bahwa segala hal yang berkaitan dengan tanah, air, dan rakyat harus disatukan dan didokumentasikan semua. Arsip merupakan aset nasional yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi sehingga perlu dipelihara dan dilestarikan. ANRI diharapkan punya dokumen tentang semua suku di Indonesia karena dapat melihat berbagai budaya yang ada di Indonesia.

Kegiatan rakor juga turut mengajak beberapa instansi untuk berbagi pengalaman ketika memilah dan melaporkan arsip terjaga-nya. Mulai dari Kementerian ESDM, Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Pertanian. Terdapat pembahasan menarik dari BIG, bahwa jenis arsip peta geospasial memiliki beberapa layer informasi. Sehingga lebih efektif apabila diserahkan dalam bentuk raw material daripada hasil olahannya.

Rakor yang dihadiri oleh 60 peserta dari kementerian dan lembaga tersebut memberikan sebuah pemahanan yang lebih mendalam bahwa arsip terjaga sangat penting untuk diselamatkan karena menyangkut keberlangsungan sebuah negara. Hal ini berbeda dengan arsip vital yang cakupannya untuk keberlangsungan pencipta arsip (instansi) atau arsip statis yang bernilai guna kesejarahan. (ws)

( ws )


Penulis : ws
Editor : tk

Bagikan

Views: 2940