Tidore, Maluku Utara (28/10) — Dalam langkah nyata melestarikan kekayaan sejarah dan budaya Nusantara, Tim Pelestarian dan Pelindungan Arsip dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang terdiri dari 1 orang Pejabat Tinggi Pratama dan 7 orang Arsiparis telah melakukan misi penting di Kesultanan Tidore, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan yang bertajuk Preservasi Arsip Keraton Nusantara yang berlangsung dari tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2024 ini merupakan bagian dari komitmen ANRI dalam menjaga warisan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa Indonesia.
Kegiatan ini berfokus pada pelestarian arsip-arsip bersejarah yang dimiliki oleh Kesultanan Tidore, salah satu pusat kekuatan dan peradaban di Indonesia Timur pada masa lampau. Arsip-arsip ini mencakup berbagai dokumen penting, mulai dari catatan sejarah antara Kesultanan Tidore, Ternate, Bacan dan Jailolo juga terdapat korespondesi milik Kesultanan Tidore dalam aksara Arab Jawi berbahasa Tidore.
Menurut Ketua Tim ANRI, Agus Santoso dalam sambutannya dijelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekedar melindungi dokumen fisik, tetapi juga merevitalisasi nilai-nilai sejarah dan warisan budaya yang dapat menjadi pijakan dalam memperkuat jati diri bangsa. "Arsip ini merupakan sumber kebijaksanaan yang dapat menjadi pembelajaran bagi generasi mendatang," ujar beliau.
Selain itu dalam kegiatan ini hadir juga Jou jou / Perdana Menteri Kesultanan Tidore, M. Amin Faroek, beliau menjelaskan bagaimana perkembangan Kesultanan Tidore dari awal hingga saat ini secara singkat, beliau berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat Tidore tidak melupakan asal-usul, sejarah dan dapat belajar lewat arsip yang tentang tanah kelahirannya.
Tidak hanya melakukan konservasi fisik terhadap arsip, ANRI juga menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi Preservasi Arsip kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tidore Kepulauan dan beberapa OPD lainnya. Upaya ini bertujuan untuk membekali Lembaga Kearsipan Daerah dengan keterampilan dasar dalam merawat dokumen bersejarah, sehingga mereka dapat turut berperan aktif dalam pelestarian arsip milik Kesultanan Tidore.
Preservasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya pelestarian arsip-arsip budaya di berbagai daerah lain. ANRI berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memahami pentingnya arsip sebagai sumber sejarah yang menghubungkan masa lalu dan masa depan, serta sebagai bukti kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.
Dengan semangat kolaborasi antara ANRI dan Kesultanan Tidore, harapannya, arsip-arsip ini tidak hanya bertahan, tetapi juga dapat diakses oleh publik sebagai warisan budaya yang lestari.
( OHS )
Foto : Direktorat Pelestarian dan Pelindungan Arsip
Penulis : OHS
Editor : is