Aceh Besar - 09/12/24, Aceh Besar, 9 Desember 2024, Dalam upaya nyata melindungi dan melestarikan warisan budaya, Direktur Perlindungan dan Pelestarian Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Wiwik Dianasari, bersama tim preservasi dari ANRI, melakukan kunjungan ke Perpustakaan Manuskrip Kuno Tanoh Abee di Aceh Besar. Kegiatan ini tidak hanya sekadar upaya teknis, tetapi juga bagian dari komitmen ANRI untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dalam menjaga arsip-arsip berharga yang merupakan bagian dari sejarah bangsa.
Selama tiga hari ke depan, Wiwik Dianasari dan tim akan melakukan proses preservasi terhadap koleksi arsip yang ada di perpustakaan tersebut, yang mencakup naskah-naskah kuno dan dokumen sejarah yang sangat bernilai. Keberadaan arsip-arsip ini, jika tidak dipelihara dengan baik, dapat hilang atau rusak seiring berjalannya waktu, yang tentu saja akan mengurangi jejak sejarah yang ada.
Wiwik Dianasari menekankan, "Kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkret ANRI dalam mendukung upaya pelestarian arsip dan budaya bangsa, khususnya di Aceh. Arsip yang ada di sini tidak hanya penting bagi masyarakat Aceh, tetapi juga bagi sejarah Indonesia secara keseluruhan."
Direktur Perlindungan dan Pelestarian Arsip ini didampingi oleh Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami Aceh, Muhamad Ihwan, yang turut memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan preservasi ini. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan agar koleksi-koleksi berharga ini tetap dapat dilestarikan untuk generasi mendatang,” ujar Muhamad Ihwan.
Kehadiran rombongan ANRI di Perpustakaan Manuskrip Kuno Tanoh Abee disambut hangat oleh T Abulis Samarkhand atau sering dipanggil Abu Chik yang merupakan cucu dari Abu Dahlan Tanoh Abee, perwakilan keluarga dan juru bicara perpustakaan tersebut. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian ANRI. Ini adalah kesempatan berharga bagi kami untuk memelihara koleksi-koleksi berharga ini agar tetap terjaga untuk masa depan," kata Abu Chik.
Proses preservasi ini tidak hanya melibatkan kegiatan perbaikan fisik arsip, tetapi juga memberikan edukasi kepada staf perpustakaan mengenai teknik-teknik pemeliharaan arsip yang benar. Diharapkan kegiatan ini bisa berlanjut di masa depan untuk memastikan kelestarian lebih banyak arsip sejarah di wilayah Aceh.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat ANRI dalam melestarikan memori kolektif bangsa Indonesia. Dengan melibatkan langsung masyarakat dan pihak-pihak terkait, ANRI tidak hanya menjaga arsip, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan sejarah untuk masa depan.
( ih )
Foto : BAST ANRI
Penulis : ih
Editor : tk