(Makassar, 18/10/2024), Pada tanggal 18 Oktober 2024, Tim Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan (Pusdipres), yang dipimpin langsung oleh Kepala Pusdipres, Agus Santoso, menggelar kegiatan ekspose guide arsip Pertahanan dan Keamanan Negara era Presiden Sukarno 1945-1967. Kegiatan diadakan di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, dan melibatkan para pengajar dan mahasiswa/i dari Program Studi Ilmu Sejarah Unhas. Ekspose menjadi kesempatan penting untuk memperkenalkan guide arsip yang telah disusun oleh tim Pusdipres, serta menjalin diskusi akademis terkait nformasi penting tentang pertahanan dan keamanan negara pada masa pemerintahan Presiden Sukarno.
Ekspose ini bertujuan tidak hanya untuk mensosialisasikan guide arsip, tetapi juga mengundang para peserta untuk memberikan umpan balik yang berharga. Melalui diskusi dan masukan yang diharapkan dari pengajar serta mahasiswa, tim Pusdipres berupaya memperbaiki dan menyempurnakan guide tersebut agar lebih komprehensif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi peneliti sejarah dan pemerhati studi pertahanan dan keamanan negara.
Selama kegiatan, tim Pusdipres memberikan penjelasan tentang informasi arsip yang terkandung dalam guide. Arsip-arsip ini mencakup berbagai aspek penting yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negara pada periode 1945-1967, yakni aspek kelembagaan, sumber daya, ancaman eksternal, dan ancaman internal. Informasi ini diharapkan dapat membantu memperkaya pemahaman tentang dinamika pertahanan dan keamanan negara di era tersebut, khususnya dalam menghadapi tantangan yang muncul pascaProklamasi Kemerdekaan hingga akhir masa jabatan Presiden Sukarno.
Selain pemaparan dari tim Pusdipres, acara ini juga diisi dengan presentasi dari Dosen Prodi Ilmu Sejarah, Unhas, Bapak Nasihin, yang memberikan materi yang lebih spesifik mengenai kondisi pertahanan dan keamanan negara di masa itu, terutama terkait peran Komando Mandala di Makassar. Komando Mandala memiliki peranan penting dalam sejarah pertahanan Indonesia, khususnya dalam operasi pembebasan Irian Barat, yang merupakan salah satu titik krusial dalam sejarah mobilitasi kekuatan militer Indonesia di era Presiden Sukarno. Pemaparan ini memberikan perspektif lokal yang lebih mendalam, sekaligus menyoroti pentingnya Makassar sebagai salah satu pusat komando strategis pada masa itu.
Diskusi yang berlangsung selama kegiatan ekspose ini menjadi wadah bagi para peserta untuk memberikan saran dan masukan konstruktif. Umpan balik tersebut digunakan oleh tim Pusdipres untuk melengkapi dan memperbaiki guide arsip yang telah disusun, sehingga ketika nantinya disebarluaskan kepada masyarakat, guide ini akan memiliki akurasi yang lebih baik dan memberikan wawasan yang lebih kaya. Proses penyempurnaan ini mencerminkan komitmen Pusdipres untuk memastikan bahwa arsip tersebut dapat diakses dan dipahami oleh berbagai kalangan, baik akademisi, peneliti, maupun masyarakat umum.
( BS )
Foto : Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan
Penulis : BS
Editor : tk