08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Diskusi Publik “Indonesia Merdeka Dari Korupsi: Arsip Korupsi Era Republik”

Diskusi Publik “Indonesia Merdeka Dari Korupsi: Arsip Korupsi Era Republik” Diskusi Publik “Indonesia Merdeka Dari Korupsi: Arsip Korupsi Era Republik” Diskusi Publik “Indonesia Merdeka Dari Korupsi: Arsip Korupsi Era Republik”

23

Aug 23

Diskusi Publik “Indonesia Merdeka Dari Korupsi: Arsip Korupsi Era Republik”

Jakarta - 23/08/23, Jakarta - 23 Agustus 2023, telah diadakan diskusi publik yang sangat penting di Jakarta dengan tema "Indonesia Merdeka Dari Korupsi" Diskusi ini diadakan sebagai upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari korupsi yang telah melanda Indonesia selama beberapa dekade. Diskusi publik tersebut dihadiri oleh Deputi Konservasi Arsip Nasional Republik Indonesia Kandar, Ketua KPK Periode 2011-2015 Abraham Samad, dan juga Arsiparis Madya Widhi Setyo Putro, Direktur Layanan dan Pemanfaatan Eli Ruliawati.

 

Dalam sambutannya, Deputi Konservasi ANRI, Kandar. Mengungkapkan bahwa “Pandangan korupsi hanya dipandang di lingkungan aparatur saja dan masyarakat tidak sadar kalau kita juga terlibat didalamnya melalui diskusi ini anri berupaya terus berperan untuk mensukseskan agenda pemerintah,” terang Kandar. Diskusi publik ini diramaikan oleh narasumber yang berpengalaman dan memiliki wawasan mendalam tentang korupsi, yaitu Ketua KPK Periode 2011-2015 Abraham Samad, dan juga Arsiparis Madya Widhi Setyo Putro. 

 

Dalam Acara Diskusi Publik ini, Ketua KPK Periode 2011-2015 Abraham Samad menjelaskan secara rinci mengenai Dampak dari Korupsi, Pengertian Korupsi secara Sosiologis dan Yuridis, 7 Klasifikasi Korupsi, Motif dan Kategori Korupsi, Bagaimana Cara Memerangi dan Melawan Korupsi, Cara Paling Efektif untuk Memberantas Korupsi, Bagaimana Strategi Pemberantasan Korupsi. Pada pemaparannya, Abraham Samad  menjelaskan “Posisi di Indonesia saat ini, sangat memprihatinkan. Kita bisa melihat di data, bahwa tingkat korupsi kita tidak menurun ada kecenderungan naik. Melihat bahwa indeks persepsi korupsi kita turun ke 34 dari 38 tahun 2022, ini sebuah sejarah yang paling prihatinkan.” paparnya.

 

Selanjutnya, Arsiparis Madya Widhi Setyo Putro menyampaikan “Arsip Korupsi ini tidak semata-mata tentang mengumbarkan keserakahan, kerakusan namun juga tentang keadilan. Bagaimana usaha kita terkait dengan integritas, usaha kita memberantas korupsi.” ujarnya. Diharapkan bahwa diskusi ini akan menjadi titik awal untuk gerakan yang lebih besar dalam melawan korupsi di Indonesia, dan bahwa langkah-langkah konkret akan diambil untuk mengungkapkan arsip korupsi era Republik guna memastikan keadilan dan pembelajaran bagi generasi mendatang. (ba)

( ba )


Penulis : ba
Editor : sa

Bagikan

Views: 586