08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Kunjungan ANRI ke Perbatasan Skow, Menjajaki kerjasama galery arsip perbatasan di Papua

Kunjungan ANRI ke Perbatasan Skow, Menjajaki kerjasama galery arsip perbatasan di Papua Kunjungan ANRI ke Perbatasan Skow, Menjajaki kerjasama galery arsip perbatasan di Papua Kunjungan ANRI ke Perbatasan Skow, Menjajaki kerjasama galery arsip perbatasan di Papua

03

Oct 23

Kunjungan ANRI ke Perbatasan Skow, Menjajaki kerjasama galery arsip perbatasan di Papua

PLBN Skow - 03/10/23, Karakter Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Negara Kepulauan (archipelagic state) menempatkan arsip sebagai instrument penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana arsip menggambarkan dan mencerminkan jati diri bangsa, dan sekaligus menjadi simpul pemersatu bangsa. Oleh karena itu, disadari atau tidak, arsip telah berada dan bersama-sama dalam setiap kegiatan kita sehari-hari.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) merupakan lembaga kearsipan nasional yang bertugas menyelamatkan arsip sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Eksistensi ini diaplikasikan pada kunjungan Bapak Deputi Konservasi Arsip Republik Indonesia dan tim penelusur arsip Issu Strategis Nasional ke bagian paling timur Indonesia.

Kunjungan ke PLBN Skow Papua dilakukan dalam rangka mempersiapkan kerjasama ANRI dengan BNPP. Untuk membuat media edukasi dan wisata terhadap memori Bangsa Indonesia dan masyarakat Papua lalu dan kini. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan spirit masyarakat Papua dengan belajar pada tokoh-tokoh papua dalam kaitannya dengan kebangsaan dan nasionalisme dalam menjaga NKRI.

Perbatasan darat antara Indonesia dan Papua Nugini sendiri total mencapai 820 km2. Ada sekitar 86 pengamanan perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini. Jalan menuju perbatasan SKOUW sangat mulus tetapi naik-turun seperti pada umumnya. Untuk sampai menuju perbatasan bagian timur negara Indonesia diperlukan waktu kurang lebih 2-3 jam dari kota Jayapura. Jalan yang mulus dengan samping kanan-kiri pemandangan hutan belantara dan berbagai aktifitas warga memberikan sensasi bagi yang melewatinya karena begitu sejuk dan banyak pepohonan.

Saat melewati tepian Teluk Yotefa dan meniti punggung bukit pun pemandangan terlihat menarik, khas tanah Papua yang hampir sekujur tubuhnya penuh dengan alam yang indah. Pemandangan membuat takjub siapapun yang melihat.

Kemudian ketika melewati tepian bukit, kalau tengok ke kiri, akan terlihat pemandangan Jembatan Holtekamp yang berdiri menawan di atas Teluk Youtefa. Jembatan itu yang sering dibanggakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Merah cerah warnanya, dan tampak indah dilihat dari atas bukit. Dengan melewati Jembatan Holtekamp, waktu perjalanan dari kota ke perbatasan yang ada di wilayah Skouw akan sangat terpangkas. Dari dua jam, bisa menjadi hanya 30 menit. Tak heran Presiden Jokowi sangat membanggakan jembatan yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami ini.

Disuguhi berbagai pemandangan indah membuat waktu perjalanan jadi terasa terlalu lama. Sekitar pukul 10.00 WIT kami sudah hampir tiba di wilayah perbatasan. Di sana kontur jalan cukup berkelok dan naik turun. Untungnya jalanan juga mulus beraspal saat mendekati wilayah perbatasan. Jalanan juga cukup lapang.

Dalam perjalanan, kami juga melintasi penjagaan aparat, baik dari militer, yang terakhir di wilayah Skouw. Pos penjagaan terakhir itu jadi penanda bahwa kami telah sampai ke tujuan. Di pos militer itu, berbagai pemeriksaan dilakukan.

Setelah kurang lebih dua jam melakukan perjalanan, sekitar pukul 10.30 WIT, akhirnya kami tiba tujuan, yakni Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang ikonik itu. Inilah kawasan perbatasan negara Indonesia!

Sesampainya di pintu gerbang PLBN Skouw, beberapa TNI yang bertugas mengamankan pos masuk PLBN Skouw melakukan pengecekan kepada tim ANRI. Setelah masuk tim disambut oleh bendera merah putih dan tulisan “SKOUW Border Post of The Republic of Indonesia” dengan warna senada merah putih. Tampak dibelakangnya berdiri gedung utama PLBN Skouw, sebuah bangunan megah dengan dua kubah prisma.

Salah satu objek yang sering menjadi sasaran foto adalah patung Garuda besar nan gagah yang berada pada sisi sebaliknya, dan menghadap ke negara tetangga Papua Nugini. Gedung utama berhiaskan ornamen khas rumah Tangfa lengkap dengan ornamen lokal lainnya pada sisi luar. Gedung utama ini merupakan gedung pusat administrasi perbatasan yang mengurusi bagian imigrasi, karantina, dan bea cukai.

Berjalan lagi ke timur menuju perbatasan Indonesia - Papua Nugini akan ditemui batas negara yang sebenarnya berupa pintu gerbang raksasa dengan dua akses masuk. Gerbang ini memiliki ornamen lokal khas Papua dan bertuliskan “SELAMAT DATANG DI INDONESIA, WELCOME TO INDONESIA” yang menghadap ke Papua Nugini.

Terdapat pula sebuah mercusuar dengan sepuluh lantai yang tingginya kurang lebih lima puluh meter, “Mercusuar ini berfungsi sebagai batas negara dan untuk memantau kondisi di sekitar PLBN baik darat maupun laut”, kata Dian, salah seorang petugas navigasi di PLBN Skouw.

Selain hal-hal menarik tersebut, masih disekitar PLBN Skouw juga terdapat satu bangunan pasar modern serta terminal angkutan umum sebagai sarana transportasi penghubung menuju Kota Jayapura. Pasar tersebut dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan potensi perekonomian di sekitar daerah perbatasan.

Keberadaan PLBN Skouw sangatlah memberi potensi ekonomi dan sosial di sekitar daerah perbatasan. Warga dari Papua Nugini sering datang ke Papua lewat Skouw tidak hanya untuk berbelanja dan berwisata namun juga untuk bertemu keluarga dan kerabat mereka. Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa beberapa marga/keret atau suku di daerah perbatasan seperti di Skouw masih memiliki hubungan kekerabatan dengan penduduk dari beberapa desa di Papua Nugini sehingga hubungan sosial antara kedua negara melalui marga/keret atau suku di daerah perbatasan ini terjalin sangat baik. Dengan demikian potensi melakukan untuk membuat media edukasi dan wisata terhadap memori Bangsa Indonesia di wilayah perbatasan terutama papua mutlak sangat dibutuhkan hal ini berguna untuk memberikan spirit masyarakat Papua dengan belajar pada kenangan papua dalam kaitannya dengan kebangsaan dan nasionalisme dalam menjaga NKRI.

(Agung Ismawarno)

( AIG )


Penulis : AIG
Editor : tk

Bagikan

Views: 557