Penulisan Draf Inventaris Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965

Jakarta - 6/6/2024, Ketua Tim Pengolahan Arsip Kementerian dan Lembaga Negara Direktorat Pengolahan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kris Hapsari membuka kegiatan Penulisan Draf Inventaris Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965 dengan menyampaikan laporan kegiatan pengolahan arsip foto dan tahapan penulisan draf dalam penyusunan Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965. Untuk tahapan kegiatan dari identifikasi hingga deskripsi arsip telah  dilaksanakan dengan baik. Saat ini kegiatan deskripsi memasuki tahapan Verification Quality Control (VQC) untuk memeriksa kembali hasil deskripsi.

Pada kesempatan kali ini, Direktur Pengolahan, Wiwi Diana Sari menyampaikan bahwa Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta tahun 1958-1965 dan Inventaris Arsip Wees en Boedelkamers (WBK) yang sedang disusun saat ini adalah bagian dari program akselerasi (percepatan) pengolahan arsip Direktorat Pengolahan ANRI. Pada tahun 2024, Direktorat Pengolahan menyusun sepuluh sarana bantu temu balik arsip statis (sembilan Inventaris dan satu Guide Arsip).

Kegiatan dilakukan di Hotel Mercure Gatot Subroto, Ruang Java Lantai 2 dan dibagi menjadi 2 sesi, yaitu progres kegiatan dan penyusunan draf Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965, sedangkan sesi kedua  penyampaian materi dan diskusi bersama Peneliti/Sejarawan sebagai narasumber, Christopher Reinhart. 

Sesi kedua dilanjutkan dengan penyampaian materi dan diskusi dengan narasumber yaitu Christopher Reinhart yang merupakan seorang peneliti dan sejarawan. Dalam sesi ini narasumber membahas tentang arsip bagi penelitian sejarah. Narasumber memulai penjelasan mengenai: 1) Apa yang dituju dalam penulisan sejarah; 2) Bagaimana penelitian sejarah (metode-metodenya) dilakukan; 3) Apa saja sumber bagi penelitian/penulisan sejarah, dan 4) Mengapa sejarah itu perlu ditulis (historiografi); 5) mengapa sejarawan perlu menuliskan sejarah dan apa saja tantangannya; dan 6) Apa yang paling dibutuhkan dalam penelitian dan penulisan sejarah.

( NTR )