08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Workshop on Disaster Preparedness and Recovery SEAPAVAA Conference 2024

Workshop on Disaster Preparedness and Recovery SEAPAVAA Conference 2024 Workshop on Disaster Preparedness and Recovery SEAPAVAA Conference 2024 Workshop on Disaster Preparedness and Recovery SEAPAVAA Conference 2024

10

Jun 24

Workshop on Disaster Preparedness and Recovery SEAPAVAA Conference 2024

Solo - 10/06/24, Sebagai salah satu rangkaian Konferensi Internasional ke-28, SouthEast Asia – Pacific AudioVisual Archive Association (SEAPAVAA) juga menyelenggarakan Workshop on Disaster Preparedness and Recovery pada 10 Juni 2024 di Ballroom Sumaryo 2, The Sunan Hotel Solo. Pada kesempatan ini, Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto menyampaikan bahwa workshop ini sangat bermanfaat untuk memahami tentang pencegahan dan penanganan arsip yang terdampak bencana. 

“Berbeda dengan arsip konvensional, arsip audiovisual memiliki keunikannya sendiri, sebagai negara yang rawan bencana, penting bagi Indonesia untuk memahami tentang penanganan arsip pascabencana. Terima kasih kepada NFSA yang telah berkenan untuk memberikan pengetahuannya kepada kami,” ujar Imam.

Sebanyak 38 orang mengikuti workshop sesi ini yang digelar mulai pukul 09.00 WIB di Ballroom Sumaryo 2. Tim National Film and Sound Archive of Australia (NFSA) memberikan pengalaman dan materi terkait kesiapsiagaan dan pemulihan arsip dari bencana. Menurut Tim NFSA, tahapan manajemen penanggulangan bencana terdiri atas: pencegahan, persiapan, tanggap bencana, dan pemulihan (recovery). Tiap bencana memiliki penanganannya masing-masing berdasarkan skala kerusakannya. Dalam disaster plan terdapat beberapa hal yang perlu diketahui yaitu kebutuhan masing-masing instansi (SDM), utamakan keselamatan kerja, risiko dan kontrol risiko.

Risk Assessment perlu dilakukan untuk memahami risiko apa yang dapat terjadi pada arsip dan juga staf yang menangani arsip tersebut. Setelah memahami risiko yang ada, maka dapat membuat rencana dan skenario untuk melakukan penanganan. Selain itu, dalam melakukan penyelamatan arsip, terutama saat bencana, penting untuk selalu memastikan keselamatan kerja. Dalam melakukan penyelamatan, setiap anggota tim harus memahami tanggung jawab dan tugas masing-masing peran. Tak hanya itu, kondisi ruang simpan merupakan hal penting dalam penanganan bencana, karena menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kerusakan arsip saat bencana.

( tk )


Foto : Humas ANRI
Penulis : tk
Editor : sa

Bagikan

Views: 143