08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

DOP Seri 5: Wawancara Sejarah Lisan sebagai Sumber Sejarah dan Film Dokumenter

DOP Seri 5: Wawancara Sejarah Lisan sebagai Sumber Sejarah dan Film Dokumenter DOP Seri 5: Wawancara Sejarah Lisan sebagai Sumber Sejarah dan Film Dokumenter DOP Seri 5: Wawancara Sejarah Lisan sebagai Sumber Sejarah dan Film Dokumenter DOP Seri 5: Wawancara Sejarah Lisan sebagai Sumber Sejarah dan Film Dokumenter

22

Feb 24

DOP Seri 5: Wawancara Sejarah Lisan sebagai Sumber Sejarah dan Film Dokumenter

Jakarta - 22/02/2024, Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan (Pusdipres) menyelengarakan Diskusi Online Pusdipres (DOP) seri kelima bertajuk “Wawancara Sejarah Lisan sebagai Sumber Sejarah dan Film Dokumenter”. Turut hadir dalam acara ini para narasumber yakni Putra Presiden Sukarno, Guruh Soekarnoputra, FX T Baskara dan Ari Trismana.

Pada kesempatan ini, Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto menyampaikan konsiderasi dari Pusdipres sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat terkait dengan arsip kepresidenan. Menurutnya, Presiden Sukarno, merupakan salah satu presiden di Indonesia yang arsipnya dapat menjadi sumber dan penelitian yang berkelanjutan.  Sementara itu, Kepala Pusdipres, Mira Puspita Rinimengungkapkan bahwa diseminasi arsip kepresidenan merupakan refleksi dari pembelajaran kepemimpinan. Saat ini Pusdipres telah banyak berkolaborasi untuk melengkapi arsip kepresidenan ini, di antaranya dengan Yayasan Bung Karno, Museum Purna Bhakti, The Habibie Center, Pojok Gusdur, dan Dinas Pariwisata Jakarta Barat

Adapun Guruh Sukarno Putra yang turut hadir dalam acara ini turt mengisahkan bahwa beliau lahir di salah satu ruang Istana Merdeka pada 13 Januari 1953 dengan bantuan Dokter Soeharto yang pada tahun lalu diberi gelar sebagai pahlawan nasional. Sebagai anak Presiden, Guruh merasakan tidak memiliki privilege karena didikan dari orang tuanya, Presiden Sukarno dan Ibu Fatmawati; yang membedakan hanya keprotokoleran. Lebih lanjut disampaikan bahwa Istana negara yang pada saat itu didiami, dipersepsikan oleh Guruh adalah bukan miliknya, oleh karena itu harus dijaga dengan baik. Guruh juga berkisah mengenai sekilas pengasuhan masa kecilnya bersama Presiden Sukarno dan pengasuhnya.

Selanjutnya pada diskusi DOP, FX T Baskara menyampaikan matero tentang Proyek Sejarah Lisan (PSL). Pemaparannya menjelaskan bahwa PSL terdiri dari tiga tahapan, terdiri atas:

  • Pra-wawancara; tahap pertama yaitu pertimbangan awal perlu digagas mengenai dimensi baru yang akan ditawarkan dari PSL dan impact yang dirasakan. Referensi juga merupakan hal krusial dalam menunjang tahapan ini. Tahapan rencana hasil akhir dan sasaran PSL perlu diperjelas. Adapun format produk akhir terdiri atas berbagai macam format berupa film dokumenter, publikasi buku dan lain-lain.
  • Wawancara; sebelum melakukan wawancara sejarah lisan, dilaksanakan riset riwayat, fokus dari peristiwa. Selanjutnya adalah membuat daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka (sambil berkoordinasi dengan narasumber), menentukan lokasi dan waktu wawancara, mengonfirmasi ejaan nama narasumber (contoh: ejaan Sukarno atau Soeharto), memperkenalkan diri, dan meminta narasumeber melakukan penandatanganan  dokumen wawancara sejarah lisan.
  • Pasca-wawancara; format hasil PSL disesuaikan dengan target sasaran.

Pemateri kedua adalah Ari Trismana yang merupakan produser watchdoc. Program-program yang dihasilkan merupakan kolaborasi antara WSL dengan visualisasi arsip. Ari juga menekankan bahwa konsep dengan konten yang singkat kini sangat menarik minat gen z. Contoh program “bab yang hilang” yang kini sudah masuk season 3. Ia juga menyampaikan bahwa dalam menyusun program film dokumenter terdapat tiga tahapan, yaitu pra -riset, pra-interview, riset dok/ visual, storyline), produksi, dan pasca produksi (transkrip, skrip, voiceover, infografis, editing, preview, final project, distribusi). Selanjutnya diskusi ini ditutup dengan tanya jawab dari  empat penanya baik secara daring dan luring.

 

 

( OT )

 


Foto : Tim Pusdipres
Penulis : OT
Editor : tk

Bagikan

Views: 292