ANRI dan BRIN Tanda Tangani Nota Kesepahaman Kearsipan di Bidang Riset dan Inovasi

Jakarta - 13/1/2022, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menandatangani Nota Kesepahaman Kearsipan di bidang Riset dan Inovasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Inovasi lantai 24 Gedung B.J. Habibie yang berada di lingkungan kantor BRIN pada hari Kamis, 13 Januari 2022. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Kepala ANRI, Imam Gunarto dan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko.

Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kerangka kerja sama yang sinergis antara dua institusi dalam meningkatkan dan memanfaatkan peran masing-masing pihak secara optimal di bidang kearsipan, riset dan inovasi, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi kedua institusi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mewujudkan kepedulian dan partisipasi kedua institusi dalam memberikan sumbangan pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearsipan yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Nota kesepahaman yang ditandatangani kedua institusi akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang periodenya di kemudian hari. Tindak lanjut kerja sama strategis yang dituangkan dalam wujud nota kesepahaman akan mengikuti ruang lingkup yang telah disepakati bersama. Ruang lingkup kerja sama strategis tersebut mencakup 10 (sepuluh) hal, antara lain:

1.      peningkatan kualitas penyelenggaraan kearsipan melalui penetapan kebijakan, pembinaan, dan pengelolaan arsip di lingkungan kedua institusi;

2.      pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia kearsipan di lingkungan kedua institusi;

3.      penyelamatan dan pelestarian arsip statis di lingkungan kedua institusi;

4.      peningkatan akses terhadap arsip statis, data, dan jurnal ilmiah sebagai sumber informasi dan penelitian;

5.      penyelenggaraan penelitian, pengembangan, riset dan inovasi bersama di bidang kearsipan;

6.      peningkatan kompetensi Arsiparis secara nasional dalam bidang riset dan inovasi;

7.      penyelenggaraan program Memori Kolektif Bangsa (MKB) dan Memory of the World (MoW);

8.      penyelenggaraan pertemuan ilmiah, seminar, publikasi ilmiah,  dan keikutsertaan dalam forum internasional;

9.     penggunaan aset bersama untuk mendukung program penyelenggaraan kearsipan, penelitian, pengembangan, riset, dan inovasi;

10.      kegiatan-kegiatan lain yang disepakati oleh kedua institusi.

Dalam sambutannya, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa kerja sama yang sebelumnya sudah dilakukan antara ANRI dengan LIPI dan LAPAN perlu dilanjutkan oleh BRIN selaku instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan riset dan inovasi di Indonesia. Laksana Tri Handoko berharap nantinya arsip-arsip tentang riset dan inovasi dapat dilestarikan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Di kesempatan yang sama, Kepala ANRI menyampaikan bahwa kerja sama antara ANRI dengan BRIN dapat memperkuat kepercayaan satu sama lain dan juga masyarakat demi meningkatkan percaya diri bangsa, sehingga tidak lagi dikatakan sebagai bangsa penjiplak dimana hal tersebut dapat diwujudkan melalui arsip. Tata kelola kearsipan yang baik tentu harus didukung oleh hasil riset dan hasil inovasi cemerlang. Kepala ANRI juga berharap, ketika Ibu Kota Negara sudah pindah ke Kalimantan seluruh arsip BRIN yang sudah disimpan dapat diakses dari Ibu Kota yang baru.

Selain penandatanganan Nota Kesepahaman, juga terdapat acara Pencanangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip di lingkungan BRIN yang dibacakan langsung oleh Kepala BRIN. Pencanangan tersebut disaksikan oleh Kepala ANRI beserta  jajaran Eselon 1 dan juga jajaran Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BRIN, serta turut hadir dalam acara ini Duta Arsip, Rieke Diah Pitaloka. (yww)