Banyuwangi - 23/05/23 – Bertepatan dengan puncak peringatan Hari Kearsipan ke-52, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memberikan penghargaan terhadap 8 (delapan) arsip yang ditetapkan sebagai memori kolektif bangsa. Penghargaan diserahkan oleh Kepala ANRI, Imam Gunarto kepada para nominator dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan Tahun 2023 di Hotel El Royale, Banyuwangi.
Adapun arsip yang ditetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa, yaitu:
a. Arsip Pabrik Semen Pertama di Indonesia 1910-1972;
b. Arsip Studiefonds Mangkunegaran;
c. Arsip Kesenian Tari Khas Mangkunegaran;
d. Arsip Pembangunan Infrastruktur Pendidikan pada Masa Kolonial (1874-1929);
e. Arsip PT. Garam Periode 1924-1961;
f. Arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Periode 1893-1982;
g. Arsip Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia 1946-1949.
h. Arsip Belitong UNESCO Global Geopark
Sebagai informasi, tahapan pengajuan arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa telah ditutup pada 3 Maret 2023. Selanjutnya, dilaksanakan verifikasi berkas oleh sekretariat pada 4 Maret sd 4 April 2023, presentasi para nominator pada 5-6 April 2023 di Jakarta, verifikasi lapangan pada 12 April s.d 13 Mei 2023, dan sidang pleno oleh para Dewan Pakar pada 15 Mei 2023. Adapun anggota Dewan Pakar Memori Kolektif Bangsa Tahun 2023, terdiri dari:
1. Mukhlis PaEni (Sejarawan/Pakar Warisan dokumenter),
2. M. Taufik ( Arsiparis Utama/Pakar Kearsipan),
3. Adrianus Waworuntu - (Akademisi/Pakar Kebudayaan),
4. Asep Kambali - (Sejarawan/Pakar Media); dan
5. Sri Sumekar (Pustakawan Utama/Pakar Manuskrip/Bahan Pustaka)
6. Prof. Singgih Tri Sulistiyono (Sejarawan/Akademisi).
( tk )
Penulis : tk