08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 Segera Dapat Diakses

Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 Segera Dapat Diakses Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 Segera Dapat Diakses Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 Segera Dapat Diakses

01

Nov 23

Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 Segera Dapat Diakses

Jakarta – 01/11/2023, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melalui Direktorat Pengolahan menggelar Ekspose Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 yang bertempat di Ruang Grand Capitol Ballroom, Lantai 5, Manhattan Hotel, Jakarta Selatan. Terhitung 70 orang yang teridiri dari arsiparis, akademisi, mahasiswa, perwakilan instansi pemerintah, sejarawan, dan jurnalis. 

Kegiatan Ekspose Inventaris Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 menghadirkan dua narasumber, yaitu seorang jurnalis dari media sejarah Historia, yaitu Petrik Matanasi dan sejarawan dari Universitas Indonesia, yakni Prof. Dr. Anhar Gonggong, MA.

Petrik Matanasi menyampaikan materi mengenai berbagai peristiwa penting yang terjadi pada periode 1956-1957. Ia menekankan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut tertangkap dengan baik oleh arsip foto dari Kementerian Penerangan, seperti Pembatalan Konferensi Meja Bundar Uni Indonesia-Belanda dan mulai memanasnya isu Irian Barat. Kemudian, Petrik Matanasi menerangkan bahwa arsip-arsip foto tersebut dapat berpotensi melengkapi kajian sejarah di periode terkait, seperti tentang sejarah hubungan internasional yang melibatkan negara Indonesia, sebagai contoh demonstrasi menentang tekanan negara barat ke Mesir dan pelantikan Batalyon Garuda 1 yang hendak berangkat ke Mesir.

Selanjutnya, diskusi berlanjut ke pemaparan dari Prof. Dr. Anhar Gonggong, MA. Beliau memaparkan bahwa, pada tahun 1956-1957, yaitu setahun setelah pemilu pertama 1955, keadaan politik, tampaknya tidak memberikan situasi politik yang lebih damai. Di daerah-daerah tertentu, di Sumatera komandan-komandan tentara membentuk organisasi-organisasi. Yang “bernada” menentang pemerintah pusat. Akhir-akhir 1956, Drs. Moh. Hatta (Bung Hatta) mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Sedangkan, pada tahun 1957 dilaksanakan pemilu untuk memilih angota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebuah Indonesia. Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pemilu DPRD ini berhasil mengambil pemilih Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Faktor ini yang menyebabkan beberapa perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak menghendaki dilaksanakannya pemilu nasional anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang rencananya akan dilakukan pada tahun 1959 atau 1960.

Di tahun ini, kegiatan pengolahan arsip foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta berhasil mengolah belasan ribu foto dengan rincian, tahun 1956 berjumlah 6.683 lembar arsip foto master dan 241 lembar duplikat, sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 6.924 lembar, sedangkan tahun 1957 berjumlah 7.272 lembar arsip foto master dan 428 lembar duplikat, sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 7.700 lembar. Terlaksananya acara ekspose, maka Arsip Foto Kementerian Penerangan Wilayah Jakarta 1956-1957 akan segera dapat diakses oleh masyarakat, paling cepat di awal tahun depan.

( MTHP )


Penulis : MTHP

Bagikan

Views: 2175