08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia

Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia

11

Dec 19

Arsip Gerakan Non-Blok dan Arsip Pidato Soekarno Sebagai Warisan Budaya Dunia

Jakarta, (09/12/19) - Arsip Nasional RI mengadakan serangkaian FGD dengan delegasi beberapa negara yaitu; Serbia, India, Algeria dan Saudi Arabia. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat kerjasama antar negara yang sudah terbangun sejak masa awal terbentuknya Republik Indonesia, baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam bidang kearsipan. Acara tersebut diadakan di Hotel Grandkemang, Jakarta Selatan.

Plt. Kepala Arsip Nasional RI, M. Taufik membuka acara sekaligus diskusi mengenai Rancangan Usulan Arsip Gerakan Non-Blok (Non-Alignment Movement Archives) '1961, sebagai Warisan Budaya Dunia (The Memory of the World) oleh UNESCO. Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika '1960, di Bandung menjadi cikal bakal terbentuknya Gerakan Non-Blok, yang pada akhirnya gerakan tersebut memberikan pengaruh besar dalam perkembangan politik dunia. Gerakan Non-Blok yang mengedepankan sikap; Perdamaian, Kemerdekaan, Kesetaraan, Pengembangan Hukum dan Keadilan, dan Anti-Kolonialisme terbukti dapat menjadi kekuatan baru antara Blok Barat dan Blok Timur, sehingga membawa kemerdekaan bagi para anggotanya. 

Chairman of Indonesia MoW National Committee, Mego Pinandito membuka sesi diskusi kedua mengenai strategi dalam pengajuan Arsip sebagai Warisan Budaya Dunia. Indonesia memiliki beberapa Arsip yang maju sebagai Warisan Budaya Dunia, diantaranya; Arsip Borobudur, Arsip Tsunami, Arsip La Galigo, dan Arsip Asia-Afrika. Selanjutnya dibahas mengenai tatacara pengisian formulir dan pengajuan sebagai warisan budaya dunia, yang mana Arsip tersebut harus bisa memberikan pengaruh besar dalam perkembangan dunia dan didukung oleh bibliografi yang diterima secara international.

Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan, Imam Gunarto dalam sesi ketiga memulai diskusi mengenai pengajuan Arsip Pidato Soekarno di sidang umum PBB pada tahun 1960 sebagai Warisan Budaya Dunia. Pidato tersebut dianggap membawa pengaruh besar pada dunia karena membuka mata dunia akan pentingnya; Nasionalisme, Equality an human right, Anti-kolonialisme dan Anti-imperialisme, Restructuring the United Nation, World Peace dan dengan lantang Soekarno memberikan Alternative Ideologi untuk dunia disamping Liberalisme dan Komunisme, yaitu Ideologi Pancasila. Gesture dan gaya bahasa Soekarno terbukti menyita perhatian dunia, dibuktikan setelah pidato tersebut ada beberapa undangan kepada Soekarno untuk kembali membahas mengenai Perdamaian Dunia, Anti Kolonialisme dan Anti Imperialisme.

Dalam acara tersebut turut hadir, Plt. Kepala Arsip Nasional RI, Kepala Arsip Nasional Serbia, Excecutive Chairman of Indonesian National Committee for UNESCO, Delegasi India, Delegasi Algeria, Delegasi Saudi Arabia, Perwakilan Kementerian dan Lembaga, Arsiparis dan Staf Setiap Negara. ( ws )


Penulis : _ws
Editor : Aria

Bagikan

Views: 3078