Jakarta, (04/12/20) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan webinar Pengolahan Arsip Jalur Rempah. Jalur rempah sudah menjadi perhatian dunia sejak abad ke-17M sebagai jalur perdagangan dunia. Belakangan, beberapa bidang keilmuan mulai menaruh minat untuk membahas jalur rempah tersebut.
Direktur Pengolahan, ANRI, Agus santoso menegaskan bahwa ada 7 aspek yang berhubungan langsung dengan jalur rempah. Mulai lokasi pelabuhan, jejaring pelabuhan, jalur distribusi, regulasi, hubungan panguasa, jenis komoditas dan harga satuan rempah.
Pada kesempatan yang sama Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbud, Restu Gunawan mengungkapkan pentingnya jalur rempah, karena telah memberikan kontribusi yang sangat besar sebagai sarana pertukaran budaya yang menyatukan berbagai ide, konsep, pengetahuan, pengalaman, antar manusia di lintas bangsa. Bahkan mengenai perdagangan rempah di Nusantara sudah tercatat dalam buku Ramayana (abad ke-4 M) dengan menyebut Jawadwipa dan Swarnadwipa. Selain itu, Restu berharap dengan munculnya wacana jalur rempah, akan mengembalikan semangat Indonesia sebagai bangsa bahari dan bangsa maritim.
Penelitian pengenai jalur perdagangan rempah melibatkan berbagai disiplin ilmu, sehingga pada kesempatan ini webinar menghadirkan para narasumber di antaranya,
a. Mona Lohanda, M.Phil., yang menyampaikan materi mengenai Jejak Niaga Rempah Nusantara;
b. Prof. Dr. Titik Pujiastuti, S.S., M.Hum., yang menyampaikan materi Melacak Jalur Rempah Melalui Naskah Kuno;
c. Dr. Annabel Teh Gallop FBA., yang menyampaikan materi Sumber Arsip Lokal Beraksara Arab Abad ke-16;
d. Drs. Sonny Chr. Wibisono, M.A., DEA., yang menyampaikan materi mengenai Arkeologi dan Jalur Rempah.
Penelusuran mengenai jalur rempah menjadi sangat menarik, karena bisa bersinambungan dengan berbagai disiplin ilmu. Mulai dari kearsipan yang banyak membahas mengenai dokumen perdagangan rempah, jenis komoditas dan satuan hitung rempah. Situs dan jejak arkeologi walaupun tidak dapat menghadirkan rempahnya, tetapi masih meninggalkan jejak tata kelola perdagangan rempah di Nusantara. Selain itu juga disinggung mengenai naskah kuno, cap dan sejarah lisan mengenai jalur rempah.
( ws )
Penulis : ws
Editor : Tk