- Jakarta, 21/9/2023 - Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan (Pusdipres) menyelenggarakan diskusi daring melalui applikasi zoom mengenai pelaksanaan arsip kepresidenan di berbagai negara. Tema dari diskusi yang pertama adalah “Menjelajahi Arsip Kepresidenan di Belahan Dunia”, dengan menghadirkan empat narasumber dan tiga penanggap, dan seorang moderator, Hasna Fuadilla H.
Sesi acara pertama adalah pembukaan dari Kepala Pusdipres, Mira Puspita Rini. Dalam pembukaannya disampaikan harapannya dengan adanya diskusi ini dapat memperkaya literasi terkait dengan pelaksanaan arsip kepresidenan dan menginspirasi pelaksanaan arsip kepresidenan di dalam negeri.
Lebih lanjut, Mira menambahkan harapannya pula terhadap keberadaan Pusdipres. "Kami berharap Pusdipres dapat menjadi pusat pembelajaran yang dijalankan sebagai fungsi kajian, serta penelitian yang tentunya kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti dari LAN, BRIN, BPIP, dan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sesi kedua dari diskusi adalah pemaparan. Pemaparan pertama disampaikan oleh Jajang Nurjaman mengenai Presidential Libraries and Museums in United States of America. Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Dedy Achmad Faozi mengenai The Presidential Archives Exhibition Hall in South Korea”.
Pemaparan ketiga dipaparkan oleh Octavia S mengenai Presidential Library in South Africa. Dan pemaparan terakhir disampaikan oleh Widhi S Putro selaku Ketua Tim Akusisi dan Pengolahan Pusdipres. Pemaparan yang disampaikan mengenai pelaksanaan arsip kepresidenan yang ada di Indonesia.
Sesi acara kemudian dilanjutkan pemaparan dari para penanggap. Penanggap pertama adalah Rayi Darmagara yang melihat dari perspektif regulasi hukum. Penanggap kedua adalah Dharwis Widya Utama Yacob yang menanggapi penyelenggaraan arsip kepresidenan di Amerika Serikat, Korea Selatan, Afrika Selatan dan Indonesia. Penanggap yang terakhir adalah Aria Maulana mengenai pengembangan arsip kepresidenan.
Sesi diskusi adalah sesi selanjutnya dari acara ini. Banyak partisipan yang melayangkan pertanyaannya melalui fitur chat. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, hanya empat orang penanya yang disampaikan kepada narasumber.
( OT )
Penulis : OT