08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Sertifikat UNESCO Tari Saman dan Noken, Kini Tersimpan di Arsip Nasional RI

Sertifikat UNESCO Tari Saman dan Noken, Kini Tersimpan di Arsip Nasional RI

25

Sep 14

Sertifikat UNESCO Tari Saman dan Noken, Kini Tersimpan di Arsip Nasional RI

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti menyerahkan

    sertifikat pengakuan UNESCO untuk Tari Saman dan Noken sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

             kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan.2014/09/25 (HM.ANRI)

 

Jakarta-ARSIP. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti menyerahkan sertifikat pengakuan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan (UNESCO) untuk Tari Saman sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan. Penyerahan sertifikat dilaksanakan di Anjungan Aceh, Taman Mini Indonesia Indah, 25 September 2014. Penyerahan sertifikat dilakukan secara simbolis dengan estafet dari perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selanjutnya diserahkan ke ANRI. Wamendikbud juga menyerahkan duplikasi sertifikat Tari Saman kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah didampingi oleh Kepala Daerah Gayo lues.

Wiendu Nuryanti mengutarakan makna penting acara penyerahan sertifikat. “Penyerahan tersebut (sertifikat) memiliki makna dan arti yang sangat dalam, paling tidak ditiga hal penting yaitu bahwa kita semua khususnya dalam hal ini adalah pemerintah daerah istimewa Nangroe Aceh Darussalam yang paling dekat mempunyai hubungan lahir dan batin dengan Tari Saman tersebut mempunyai tanggung jawab, pertama adalah untuk pelindungan, yang kedua adalah untuk pengembangannya serta untuk pemanfaatannya”ujarnya.

Lebih lanjut Wiendu Nuryanti mengimbau kepada pemerintah provinsi Aceh untuk mensosialisasikan sertifikat pengakuan dunia terhadap Tari Saman ke kabupaten, kecamatan sampai ke tingkat desa untuk dapat mendekatkan rasa kepemilikan masyarakat Aceh terhadap Tari Saman.

Tari Saman merupakan warisan budaya masyarakat Gayo yang dapat dilacak sampai abad ke-13 yang kemudian dikembangkan oleh Syekh Saman, dan berisi tentang pesan-pesan moral. Tari Saman dilakukan oleh anak laki-laki dan orang-orang muda, selalu dilakukan dengan jumlah ganjil, duduk di atas tumit atau berlutut pada suatu baris yang rapat. Para pemain memakai kostum border  hitam dengan motif gayo beraneka warna, yang melambangkan alam dan nilai-nilai luhur.

Selain penyerahan sertifikat pengakuan UNESCO terhadap Tari Saman, diserahkan pula Sertifikat pengakuan UNESCO terhadap Noken sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya, tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar.

Turut hadir pada acara penyerahan sertifikat,  Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arief Rachman, Perwakilan UNESCO, dan komunitas masyarakat Aceh. Selain acara penyerahan sertifikat, di lokasi yang sama diselenggarakan Pameran Perjalanan Warisan Budaya Dunia Indonesia. (SA)


Bagikan

Views: 1068