Jakarta – 22/09/2023, Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik khususnya layanan arsip statis, Unit Layanan Arsip Statis Direktorat Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengadakan Sharing Knowledge dengan tema “Pelayanan Prima” yang menghadirkan Arsiparis Ahli Madya dari Direktorat Pengolahan, Kris Hapsari.
Pada kesempatan ini, Kris Hapsari menyampaikan tips-tips dalam melaksanakan layanan arsip statis. Tips yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
1. Menggunakan sapaan ramah kepada pengguna;
2. Memberikan batasan waktu pelayanan (sesuai SOP) dan waktu tunggu yang tidak terlalu lama;
3. Responsif dan reaktif;
4. Mengadakan survei kepuasan pengguna sebagai bahan pengambilan kebijakan maupun perbaikan layanan;
5. Melakukan evaluasi secara rutin;
6. Memperbaiki penampilan;
7. Cara berkomunikasi;
8. Berjiwa melayani;
9. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan;
10. Menepati waktu dan janji;
11. Jujur;
12. Prinsip keterbukaan;
13. Biaya (wajar, transparan, sesuai aturan);
14. Tidak rasial;
15. Prosedur yang sederhana.
Kris Hapsari juga memberikan masukan, khususnya kepada Unit Layanan Arsip Statis yaitu untuk mendatangkan pakar/ahli untuk menambah wawasan, mempelajari dan memperluas khazanah kearsipan, mempelajari koleksi-koleksi buku yang ada di Perpustakaan ANRI, seperti Encyclopaedie, Regerings Almanak, Staatsblaad dan lain sebagainya, senantiasa memastikan arsip yang dipesan pengguna datang dengan tepat waktu dan sesuai pesanan, mengenali istilah-istilah pada masa kolonial Belanda, membuat catatan informasi penelusuran, sehingga akan lebih mudah ketika ada permintaan penelusuran kembali dengan tema yang sama, dan teliti saat melakukan penelusuran arsip dikarenakan informasi arsip tidak selalu tertuang dalam deskripsi.
Di akhir paparan, Kris Hapsari menyampaikan harapannya untuk Unit Layanan Arsip Statis agar senantiasa meningkatkan citra pelayanan publik yang lebih baik dan prima. Hal ini agar ANRI lebih dikenal luas sebagai instansi yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sumber primer dalam penelitian maupun penulisan sejarah.
( NA )
Penulis : NA
Editor : sa