08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Memori Koletif Bangsa dan Lintansan Sejarah Banyuwangi

Pameran Arsip "Memori Koletif Bangsa dan Lintasan Sejarah Banyuwangi"

Pelestarian memori sangatlah penting untuk keperluan eksistensi identitas suatu bangsa, suatu budaya, peradaban maupun menjawab masa lalu ketika sudah berada di masa depan. Untuk menelisik suatu peradaban dan intelektual suatu bangsa dapat kita lihat dari bagaimana cara mereka mengabadikan jejak langkahnya, dalam arsip. Tanpa arsip, sebuah bangsa akan mengalami syndrome amnesia kolektif, terperangkap dalam kekinian yang sarat akan ketidakpastian.  Adalah sungguh sangat memprihatinkan, kesadaran terhadap pentingnya arsip masih jauh dari yang diharapkan. “Sebagian besar daerah mengalami darurat arsip statis, karena yang disimpan hanya arsip kepegawaian dan keuangan. Daerah juga mengalami darurat memori, karena kehilangan memori masa lalunya, karena arsip yang membuktikan itu tiada lagi” - (Imam Gunarto). Berbagai ragam strategi diselenggarakan oleh Arsip  Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam rangka penyelamatan arsip yang berserak dan entah dimana keberadaannya. Salah satunya melalui  program Registrasi Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) yang bertujuan  sebagai upaya menyelamatkan arsip dari risiko musnah atau hilang; menginventarisasi arsip bernilai signifikansi nasional;  mendorong upaya peningkatan akses universal terhadap arsip sebagai warisan dokumenter nasional; serta pada gilirannya, membentuk memori kolektif tentang sejarah dan memperkuat identitas bangsa Indonesia pada saat ini dan masa yang akan datang.Pameran kali ini menampilkan 5 (lima) arsip Memori Kolektif Bangsa (MKB) yang telah diregistrasi pada tahun 2022. Dari kelima arsip tersebut salah satunya telah ditetapkan sebagai Memory of The World Regional Asia Pacific, yaitu Arsip Rehabilitasi Centrum R. Soeharso (1950-1980). Namun, tentu saja arsip sebagai memori kolektif bangsa tidak terbatas hanya pada ke-5 arsip tersebut. Masih banyak arsip lainnya yang merupakan deposit sejarah luar biasa yang berpotensi sebagai MKB. Untuk itu, pameran kali ini juga menampilkan arsip mengenai Banyuwangi sejak periode VOC dan pemerintah kolonial Hindia-Belanda, periode Indonesia Merdeka hingga kini. Lembaran-lembaran arsip yang kami sajikan meneroka sejarah perkembangan Banyuwangi sejak ratusan tahun silam, ketika daerah ini masih disebut sebagai Blambangan hingga menjadi Banyuwangi, sebuah daerah di ujung timur Jawa yang saat ini berkembang dengan pesat.Melalui tampilan arsip terpilih ini, kami mengajak imajinasi masyarakat mengarungi peristiwa demi peristiwa yang menjadi memori kolektif bangsa serta berbagai hal yang terjadi dalam lintasan sejarah Banyuwangi. Dalam pameran ini juga terlihat bahwa kehadiran arsip dalam dunia modern adalah tanda sebuah kemajuan birokrasi, dimana pemerintah merawat dengan baik memori kolektif bangsa. Dengan menghargai sejarah masa lampau untuk dapat merancang dan menentukan masa depan yang lebih baik merupakan wujud peradaban unggul.Pameran ini adalah salah satu bentuk kesungguhan ANRI berkolaborasi bersama pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi dan instansi terkait lainnya dalam rangka Hari Kearsipan ke-52. Semoga apa yang dicanangkan di dalamnya, Gerakan Kearsipan: Menuju Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa, dan Peradaban Unggul dapat terwujud secara nyata.

Selamat menikmati !