Sarana
Mode Suara
Perbesar Text
Perkecil Text
Skala Abu-abu
Warna
Klise
Penerangan
Garis Bawahi Tautan
Pertegas Text
Atur Ulang
08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

ANRI Gelar Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers

ANRI Gelar Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers ANRI Gelar Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers ANRI Gelar Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers ANRI Gelar Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers ANRI Gelar Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers

26

Nov 24

ANRI Gelar Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers

Jakarta - 26/11/2024, Dalam rangka memublikasikan sarana temu balik arsip statis, Direktorat Pengolahan Arsip, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melaksanakan Kegiatan Ekspose Inventaris Arsip Wees-en Boedelkamers (WBK) (Balai Harta Peninggalan Periode Hindia Belanda) yang dilaksanakan pada hari Selasa, 26 November 2024 di Veranda Hotel Pakubuwono, Jakarta. Ekspose ini dibuka oleh Kepala Deputi Bidang Penyelamatan, Pelestarian, dan Pelindungan Arsip ANRI, Kandar. 

Pelaksana Tugas Direktur Pengolahan Arsip, Wiwi Diana Sari menyampaikan dalam laporannya bahwa di tahun ini, Direktorat Pengolahan Arsip telah mengolah 5 (lima) khazanah arsip statis, yakni Arsip Wees-en Boedelkamers, Arsip Foto Kementerian Penerangan RI Wilayah Jakarta Tahun 1958-1965, Arsip Departemen Koperasi, Arsip A.G Pringgodigdo, Arsip M.Yamin dan 3 (tiga) Guide Arsip Tematis, yakni Guide Arsip Penanganan Pencegahan Stunting, Guide Gizi, dan Guide Swasembada Pangan dalam rangka 100 hari Kabinet Merah Putih. Keseluruhan Arsip WBK telah selesai diolah pada tahun 2024 dan dari pengolahan arsip tersebut dihasilkan sebanyak kurang lebih 400 meter linier dengan jumlah lebih dari 27.200 nomor arsip. Dengan demikian, arsip dari khazanah WBK di ANRI yang sudah diolah menjadi sebanyak 1.346 meter linier.

Ekspose Inventaris Arsip WBK menghadirkan Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Bondan Kanumoyoso sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Bondan menjelaskan mengenai perkembangan serta tugas dan fungsi dari lembaga Weeskamer dan Boedelkamer. Dua lembaga tersebut pada awalnya merupakan lembaga terpisah dan kemudian bergabung menjadi satu lembaga yang bernama Wees-en Boedelkamers di tahun 1885.

Lebih lanjut lagi, Bondan menjelaskan peranan penting Wees-en Boedelkamers dalam kehidupan masyarakat pada masa kolonial Hindia Belanda, khususnya dalam pengelolaan warisan dan perlindungan hak anak-anak sebagai ahli waris. Dari Sejarah Wees-en Boedelkamers terlihat bahwa pengaruh hukum Belanda turut membentuk sistem hukum waris Indonesia hingga saat ini.

Kegiatan Ekspose Inventaris Arsip WBK dihadiri oleh 40 orang peserta secara luring dan 500 peserta daring yang merupakan perwakilan dari berbagai instansi, lembaga, perguruan tinggi, organisasi, dan media.

 

 

( ABB, NTR )

 


Foto : Direktorat Pengolahan Arsip
Penulis : ABB, NTR
Editor : sa

Bagikan

Views: 60