Sarana
Mode Suara
Perbesar Text
Perkecil Text
Skala Abu-abu
Warna
Klise
Penerangan
Garis Bawahi Tautan
Pertegas Text
Atur Ulang
08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

ANRI Terapkan Prinsip Citizen Journalism di Uber Arsip

ANRI Terapkan Prinsip Citizen Journalism di Uber Arsip ANRI Terapkan Prinsip Citizen Journalism di Uber Arsip ANRI Terapkan Prinsip Citizen Journalism di Uber Arsip

09

Dec 24

ANRI Terapkan Prinsip Citizen Journalism di Uber Arsip

Jakarta - 09/12/24, Prinsip citizen journalism (jurnalisme warga) menjadi bagian tidak terpisahkan dari sosialisasi kegiatan kearsipan di Indonesia.

“Tanpa dibatasi ruang dan waktu, fitur Uber Arsip dibangun pada 2019 untuk menjadi saluran informasi dan dokumentasi. Prinsip citizen journalism di mana kita dari luar kantor bisa mengirimkan berita tentang kegiatan sepanjang terkoneksi dengan internet. Keberadaan Uber Arsip dapat membantu sosialisasi kegiatan kearsipan dengan memperhatikan citra dan nama baik ANRI,” ujar Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Muhammad Sumitro saat membuka Rapat Peningkatan Kapasitas Kontributor Unggah Berita Kearsipan (Uber Arsip) di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta (9/12/2024).

Sumitro yang menyampaikan pesan melalui daring itu mengungkapkan bahwa Uber Arsip merupakan media berita digital yang dikelola oleh Tim Hubungan Masyarakat (Humas) ANRI, berisi tentang segala kegiatan dan capaian kinerja kepada publik. 

Rapat yang dilakukan secara luring dan daring itu diikuti peserta dari Balai Arsip Statis Tsunami Aceh. Pada kesempatan itu jurnalis senior Eko Suprihatno memberikan paparan tentang bagaimana memproduksi informasi menjadi berita yang layak tayang.

“Karena kita menulis untuk melahirkan pikiran atau perasaan. Kita memaksa orang untuk memahami dan mengerti ide, substansi dan tujuan. Ketika menulis tentang dunia arsip itu harus bisa dipahami orang lain, bagaimana caranya menulis dengan kaidah jurnalistik, yakni menggunakan prinsip 5W+1H sehingga terverifikasi,” terangnya.

 

Ia menambahkan bahwa saat ini lembaga pemerintah sudah masif menggunakan media sosial dan berita untuk mengikat pembaca sekaligus memenuhi kebutuhan publik. Media sosial dijadikan sebagai penyedia informasi, namun berbeda dengan media arus utama yang memiliki editor dan penanggungjawab sehingga berisi informasi yang lebih terpercaya.

Peserta dalam kegiatan ini adalah para kontributor berita yang berasal dari 18 unit kerja setingkat eselon II di ANRI. Para peserta cukup antusias mengikuti kegiatan dengan diskusi interaktif yang muncul selama kegiatan berlangsung. (tr)


Foto : Humas ANRI
Penulis : tr
Editor : tk

Bagikan

Views: 31