Sarana
Mode Suara
Perbesar Text
Perkecil Text
Skala Abu-abu
Warna
Klise
Penerangan
Garis Bawahi Tautan
Pertegas Text
Atur Ulang
08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Bahas Warisan Dokumenter, ANRI Bawa Suara Indonesia di Panggung Internasional

Bahas Warisan Dokumenter, ANRI Bawa Suara Indonesia di Panggung Internasional Bahas Warisan Dokumenter, ANRI Bawa Suara Indonesia di Panggung Internasional

28

Oct 24

Bahas Warisan Dokumenter, ANRI Bawa Suara Indonesia di Panggung Internasional

Paris - 28/10/24, Sebagai upaya memperkuat dialog antarbudaya dan pelestarian warisan dokumenter, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) berpartisipasi dalam Konferensi Internasional Memory of the World Programme yang digelar di Kantor Pusat United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Acara ini berlangsung sejak 28 - 30 Oktober 2024 dan melibatkan delegasi dari berbagai negara. Konferensi  dimulai dengan sambutan hangat Asisten Direktur Jenderal UNESCO, Tawfik Jelassi dan pembicara utama,  Prof. Sir Nasser David Khalili, yang menekankan pentingnya dialog antar budaya melalui pelestarian warisan dokumenter. 

Pada kesempatan ini, ANRI mengirimkan empat perwakilan delegasi yang dipimpin Direktur Layanan dan Pemanfaatan Arsip, Eli Ruliawati. Delegasi lainnya antara lain, Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST), Muhamad Ihwan, Ketua Tim Pemanfaatan dan Naskah Sumber, R. Suryagung Sudibyo Putro, serta Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Hizir Sofyan. Pada hari kedua Prof. Hizir akan menyampaikan makalahnya tentang tsunami Aceh.

Peserta konferensi terdiri atas menteri dan perwakilan berbagai negara, seperti Lebanon, Kongo, dan Guatemala yang membahas kebijakan untuk mendukung pelestarian dan pemanfaatan warisan dokumenter. Para pembicara juga mencakup ahli dari lembaga internasional yang berbagi pandangan tentang pentingnya kerjasama global dalam pelestarian arsip.

Isu-isu utama yang dibahas meliputi peran arsip dalam dialog antar budaya, pelestarian warisan di tengah krisis, dan pentingnya akses yang adil terhadap dokumen sejarah. Para pembicara juga menyoroti ancaman yang dihadapi warisan dokumenter akibat konflik dan bencana alam, serta perlunya kebijakan inovatif untuk mendigitalkan dan mendistribusikan konten arsip secara global.

Pada hari pertama, pembicara membahas dampak bencana alam dan buatan manusia terhadap warisan dokumenter, diikuti diskusi tentang inisiatif pendidikan dan kolaborasi internasional untuk melindungi arsip. Para menteri juga menekankan pentingnya kebijakan nasional yang kuat untuk meningkatkan kapasitas lembaga pengelola arsip di seluruh dunia.

Dengan keterlibatan ANRI di forum internasional, menunjukkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada dialog global mengenai pelestarian warisan dokumenter yang merupakan bagian integral dari identitas dan sejarah bangsa. Melalui kolaborasi ini, diharapkan pemahaman lintas budaya dapat terwujud, mendorong perdamaian, dan kerja sama antarnegara yang semakin terhubung. 

 

( MI )


Foto : BAST ANRI
Penulis : MI
Editor : tk

Bagikan

Views: 48