08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

BAST Selenggarakan Bincang Kearsipan Bertemakan "Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh"

BAST Selenggarakan Bincang Kearsipan Bertemakan "Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh" BAST Selenggarakan Bincang Kearsipan Bertemakan "Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh" BAST Selenggarakan Bincang Kearsipan Bertemakan "Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh" BAST Selenggarakan Bincang Kearsipan Bertemakan "Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh" BAST Selenggarakan Bincang Kearsipan Bertemakan "Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh"

08

Nov 23

BAST Selenggarakan Bincang Kearsipan Bertemakan "Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh"

Banda Aceh - 08/11/2023, Balai Arsip Statis dan Tsunami  (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan kegiatan Bincang Kearsipan dengan tema bertajuk “Suratan Takdir Arsip Seni dan Budaya Aceh”. Bincang Kearsipan ini menghadirkan narasumber, di antaranya sastrawan dan pegiat budaya Aceh, Fikar W Eda dan Mustafa Ismai, serta Arsiparis yang menjabat sebagai Subkoordinator Penelusuran Arsip di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), Abdul Aziz.

Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BAST, Muhamad Ihwan. Dalam pembukaannya Ihwan menyampaikan bahwa seni dan budaya merupakan bagian dari rakyat Aceh, sehingga hal ini tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat yang telah dijalani oleh rakyat Aceh. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk pelestariannya.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Fikar W Eda yang membahas mengenai Desember Kopi sebagai Arsip Kultural. Pada pembahasannya Fikar mengungkapkan bahwa Desember Kopi bukan hanya dirancang sebagai peristiwa budaya biasa, namun juga  dirancang dengan nilai-nilai kehistorian dan semangat hidup, mengingat tempat-tempat pelaksanaan Desember Kopi ini mempunyai cerita terkait sejarah di masa lalu.

Pembahasan berlanjut oleh Mustafa Ismail dengan materi tentang tantangan arsip kesenian di Aceh. Mustafa menyampaikan bahwa arsip-arsip yang dihasilkan oleh para seniman ini sebagian besar belum tersimpan di lembaga kearsipan, sehingga hal ini bisa menjadi perhatian agar kedepannya arsip-arsip ini dapat dikelola dan dilestarikan.

Pembahasan materi kemudian diakhiri oleh Abdul Aziz mengenai pengelolaan arsip seni dan budaya Aceh. Dalam penyampaiannya Aziz mengungkapkan bahwa DPKA telah menghadirkan aplikasi telusur arsip yang ditujukan kepada masyarakat yang ingin menyerahkan arsip bernilai kesejarahannya agar dapat dimanfaatkan kepada publik. Selain itu, Aziz menambahkan bahwa jika arsip seni dan budaya ini telah dilengkapi, nantinya direncanakan akan ada diorama yang akan menampilkan sejarah seni dan budaya Aceh di DPKA.

Sebagai penutup, Ihwan berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memicu semangat untuk menjaga dan merawat arsip-arsip seni dan budaya Aceh, sehingga nantinya dapat menjadi rujukan serta warisan yang akan tetap hidup dan berkembang, mengilhami, dan memperkaya kehidupan generasi yang akan datang.

( SR )


Penulis : SR
Editor : sa

Bagikan

Views: 351