08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Duta Arsip: Peradaban Islam dalam Arsip Bersejarah

Duta Arsip: Peradaban Islam dalam Arsip Bersejarah Duta Arsip: Peradaban Islam dalam Arsip Bersejarah

12

Jul 23

Duta Arsip: Peradaban Islam dalam Arsip Bersejarah

Jakarta – 12/7/2023, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan acara Pertemuan Pendahuluan Forum Kerja Sama Arsip Nasional Negara-Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim dan Seminar Arsip Sejarah Peradaban Islam dan Diplomasi Internasional di Ruang Serba Guna Noerhadi Magetsari, ANRI (12/07). Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Diah Natalisa, Duta Arsip Rieke Diah Pitaloka, Kepala Pusat Arsip dan Rekaman Nasional Arab Saudi Faisal Altamimi, Kepala Arkib Negara Malaysia Dato’ Jafaar Sidek, Guru Besar Fisiologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oman Fathurahman. Acara tersebut dipandu oleh Ivan Aulia Ahsan.

Dalam sambutannya, Rieke Diah Pitaloka menyampaikan bahwa arsip bersejarah tentang peradaban Islam menjadi bagian yang penting dalam sejarah peradaban dunia. Arsip tidak hanya berperan sebagai bukti historis namun juga menjadi memori kolektif, tentang perjuangan setiap bangsa yang didominasi oleh kaum Muslim mampu menyatukan mereka yang berjuang bersama-sama. “Perjuangan kolektif ini juga dipilih oleh para pendiri bangsa Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang 1945,” terangnya.

Lebih lanjut, Rieke menjelaskan bahwa pemikiran para pemimpin negara Islam sejalan dengan pemikiran para pemimpin pada Konferensi Asia Afrika akan adanya kedamaian dunia dan bangsa yang bebas dari kolonialisme dan imperialisme. Pemikiran ini melahirkan kesadaran kolektif yang menjadi pergerakan kolektif yang terjadi di antara bangsa-bangsa terjajah. Sebagai hasilnya, ada banyak negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang mampu memerdekakan diri. “Gerakan negara Islam dalam memperjuangkan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan berlanjut hingga puncaknya tahun 1969 di mana diselenggarakan Konferensi Organisasi Islam yang diinisasi oleh Raja Hasan II dari Maroko dan Raja Faisal dari Arab Saudi,” jelasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh kepala lembaga kearsipan di sembilan negara Islam, di antaranya Arab Saudi, Malaysia, Maroko, Iraq, Palestina, Kuwait, Qatar, Jordania dan Brunei Darussalam. Acara ditayangkan secara langsung pada kanal YouTube Arsip Nasional RI.

( TR )

 


Penulis : TR
Editor : sa

Bagikan

Views: 709