JAKARTA - Ikatan Arsiparis ANRI (IAA) menyelenggarakan Bedah Buku No Innocent Deposits: Forming Archives By Rethinking Appraisal karya Richard J. Cox pada Kamis, 17 Juli 2014 di Ruang Serba Guna Soemartini, ANRI. Acara ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari kalangan kearsipan dengan dihadiri lebih dari 120 peserta yang mayoritas merupakan arsiparis dari dalam dan luar ANRI. Bedah buku ini dibuka oleh Direktur Akreditasi dan Profesi Kearsipan yang dalam hal ini diwakili oleh Drs. M. Sumitro, MAP selaku Kasubdit Bina Arsiparis. Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Preservasi, Direktur Pengolahan, dan Direktur Akuisisi yang diwakili Kasubdit Akuisisi Arsip Lembaga Negara/Badan Pemerintah. Dalam diskusi, Direktur Preservasi dan Direktur Pengolahan mengapresiasi penuh penyelenggara acara ini oleh IAA. Keduanya bahkan berharap acara ini dapat diadakan secara rutin dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kearsipan.
Tampil sebagai pembahas dalam acara adalah Nadia Fauziah Dwiandari, SIP, M.Phil yang merupakan Arsiparis Muda ANRI dan Kandidat PhD Universitas Leiden, Belanda. Nadia didampingi oleh Dra. Krihanta, M.Si. yang merupakan Arsiparis Madya ANRI yang membandingkan konsep dan teori yang disampaikan dalam buku ini dengan realita yang terjadi di tataran praktik penyelenggaraan kearsipan di Indonesia. Dalam buku ini, Richard J. Cox menyampaikan bahwa arsip yang berada di lembaga kearsipan tidak serta merta muncul begitu saja. Namun, semua itu melalui proses appraisal atau penilaian yang terkadang diwarnai oleh kepentingan tertentu. Subyektivitas arsiparis dalam melakukan penilaian arsip statis memang merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Namun, hal yang dapat dilakukan adalah bagaimana arsiparis harus dapat meminimalisir subyektivitas tersebut. (AGP)