Jakarta (23/07/2024) – Direktorat Pelestarian dan Pelindungan Arsip berkolaborasi dengan Direktorat Pengolahan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan “Sosialisasi Pendataan Khazanah Arsip Statis Nasional di Lembaga Kearsipan Daerah Tingkat Provinsi sebagai Sarana Mewujudkan Memori Kolektif Bangsa” secara daring. Kegiatan ini melibatkan arsiparis atau pengelola arsip di lingkungan Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi se-Indonesia.
Deputi Bidang Penyelamatan, Pelestarian dan Pelindungan Arsip ANRI, Kandar, mengatakan bahwa sosialisasi pendataan khazanah arsip statis ini perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang memori kolektif bangsa. “Panjangnya sejarah perjalanan bangsa tidak diimbangi dengan jumlah arsip yang dimiliki karena masih tersebar. Oleh karena itu, upaya penyelamatan arsip harus terus dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, Prof. Susanto Zuhdi yang menjadi pembicara dalam acara ini menyebut arsip berfungsi sebagai pemantik memori kolektif yang berasal dari sejarah perjalanan bangsa yang menggambarkan identitas dan jati diri bangsa Indonesia. “Negara hadir sebagai pengakuan dan pelindungan terhadap peninggalan yang bernilai bagi peradaban Bangsa Indonesia. Oleh karenanya, perlu langkah strategis dalam pendokumentasian warisan yang bernilai tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelestarian dan Pelindungan Arsip, Wiwi Diana Sari, menjelaskan bahwa arsip statis memiliki nilai penting dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja Pemerintahan. Pada konteks memori kolektif bangsa, menurutnya, arsip statis mengabadikan sejarah dan budaya bangsa serta menjadi sumber pengetahuan dan bukti autentik peristiwa masa lalu.
( EJ/SR )
Foto : Direktorat Pelestarian dan Pelindungan Arsip
Penulis : EJ/SR
Editor : tk