08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Kemenlu RI Serahkan Sertifikat Ingatan Kolektif Dunia

Kemenlu RI Serahkan Sertifikat Ingatan Kolektif Dunia Kemenlu RI Serahkan Sertifikat Ingatan Kolektif Dunia Kemenlu RI Serahkan Sertifikat Ingatan Kolektif Dunia Kemenlu RI Serahkan Sertifikat Ingatan Kolektif Dunia

26

Jul 23

Kemenlu RI Serahkan Sertifikat Ingatan Kolektif Dunia

Jakarta - (26/07/2023), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan seminar internasional dengan tema Indonesian Documentary Heritages: Recalling The First NAM, To Build The World Anew and Hikayat Aceh as Memory of the World dan International Seminar on ASEAN’s Formation Archives di Ruang Serba Guna Noerhadi Magetsari, ANRI. Pada kegiatan tersebut juga ditampilkan kilas balik nominasi dan dilaksanakan kegiatan serah terima Sertifikat Memory of the World (MOW) dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu) kepada Komite MOW Indonesia.

Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Kemenlu Siti Nugraha Maulidia menyampaikan bahwa program Ingatan Kolektif Dunia The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bertujuan untuk memfasilitasi pelestarian dan akses ke warisan dokumenter dunia dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang warisan dokumenter dunia secara lebih luas.

Proses nominasi dilakukan bersama-sama, menunjukkan kolaborasi yang harmonis antara semua lembaga, organisasi, dan individu yang terkait, dan akan selalu diingat perannya dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah kita. “Kita tidak boleh berpuas diri karena pencapaian ini bukanlah sebuah akhir, tapi justru ini adalah langkah awal kita bersama untuk menjaga nilai sejarah kita bagi generasi yang akan datang,’’ terangnya.

Tiga sertifikat warisan dokumenter Indonesia yang diserahkan pada kesempatan tersebut telah ditetapkan sebagai Ingatan Kolektif Dunia pada Sidang ke-216 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada 10 hingga 24 Mei 2023. Ketiga arsip tersebut adalah Pidato Presiden Soekarno pada Sidang Majelis Umum PBB tahun 1960 To Build the World Anew’, Dokumentasi Pertemuan Pertama Gerakan Non Blok, dan Hikajat Aceh. Sertifikat-sertifikat tersebut menjadi pengakuan atas dedikasi dan kerja keras semua pihak yang terlibat. Siti Nugraha Maulidia menambahkan bahwa sertifikat-sertifikat ini juga memberikan kita tanggung jawab untuk menjaganya. "Kita telah diberi kesempatan untuk meningkatkan perawatan, pemulihan, dan penyebarluasan koleksi arsip kita," tutupnya.

 

( TR )


Penulis : TR
Editor : tk

Bagikan

Views: 988