Jakarta– Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyerahkan 22 boks arsip statis yang bernilai sejarah kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Gedung Pancasila Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Menteri Luar Negeri Retno L.P.Marsudi yang pada kesempatan itu diwakili Sekretaris Jenderal Kemlu Mayerfes menyerahkan Arsip Statis Kemlu tersebut secara simbolis kepada Kepala ANRI Mustari Irawan.
dalam acara itu terlihat hadir pejabat tinggi madya dan pejabat tinggi pratama di lingkungan ANRI dan Kemlu.
Kemlu menyerahkan dua arsip penting yaitu arsip misi pampasan perang RI sebagai manifestasi dari perjanjian perdamaian dan persetujuan pampasan antara Indonesia dan Jepang tahun 1958 dari KBRI Tokyo; dan Arsip musibah jatuhnya pesawat terbang MATINIAIR yang mengangkut calon Jemaah haji Indonesia tahun 1974 dari KBRI Colombo.
Lebih lanjut menlu Retno L.P. Marsudi mengatakan penyerahan arsip ini penting dalam merekam sejarah diplomasi Indonesia sebagai bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.
Beliau menekankan arti penting arsip misi pampasan perang perjanjian perdamaian antara Indoneisa dan Jepang pada tahun 1958. Pertama; arsip ini merupakan manifestasi konkret pengakuan penjajahan Jepang terhadap Indonesia bahwa penjajahan merupakan sebuah kesalahan sejarah sesuai dengan amanat konstitusi kita, Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Kedua; perjanjian itu sendiri merupakan titik balik hubungan Indonesia dan Jepang dari permusuhan menjadi persahabatan, Presiden Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang hanya setelah ditandatanganinya perjanjian ini. Ketiga; memberikan pelajaran bagi dunia bahwa masa lalu yang kelam tidak menghalangi potensi kerja sama kedepan. Semua Negara memiliki beban sejarah namun Indonesia dan Jepang berhasil mengesampingkan beban tersebut dan menatap masa depan bersama, saat ini Jepang merupakan salah satu sahabat dekat Indonesia.
Kepala ANRI Mustari Irawan berterima kasih karena Kemlu telah secara rutin menyerahkan arsip statisnya ke ANRI.
“Saya kira ini adalah sebuah contoh yang baik sekali bagi kementerian dan lembaga negara lainnya untuk bisa menyerahkan arsip statis ke ANRI karena sesuai dengan amanah UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,” tutur Mustari. Dengan penyerahan arsip statis Kemlu ke ANRI ini membuktikan bahwa pengelolaan arsip di Kemlu sudah Baik, karena jika pengelolaan arsipnya buruk tentu sangat sulit untuk menyerahkan arsip statisnya ke ANRI karena harus dilakukan pembenahan terlebih dahulu.
Menlu Retno Marsudi merasa bahagia atas penyerahan arsip yang telah dilakukan Kemlu kepada ANRI. Menurutnya, penyerahan arsip yang bernilai sejarah bukanlah yang pertama sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 2014 dan 2015. “Kami mengapresiasi kerja pegawai arsiparis yang telah menemukan arsip bersejarah ini,” ujar Menlu Retno.
Ia juga mengimbau kedepan Kemlu akan meningkatkan sistem pengarsipan perjalanan dan perjuangan diplomasi Indonesia termasuk melalui digitalisasi arsip agar sejarah diplomasi semakin terpelihara dengan baik.
Dalam kesempatan itu ANRI dan Kemlu saling bertukar cendera mata sebagai hubungan kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini. (lnh/humasanri)