08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Kepala ANRI Sampaikan Refleksi Kearsipan Tahun 2022 Menuju Tahun 2023

Kepala ANRI Sampaikan Refleksi Kearsipan Tahun 2022 Menuju Tahun 2023 Kepala ANRI Sampaikan Refleksi Kearsipan Tahun 2022 Menuju Tahun 2023

31

Dec 22

Kepala ANRI Sampaikan Refleksi Kearsipan Tahun 2022 Menuju Tahun 2023

Jakarta -30/12/22- Dalam rangka mensosialisasikan capaian program Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tahun 2022 dan rencana program tahun 2023, ANRI menyelenggarakan acara dengan tema Refleksi Kearsipan Tahun 2022 Menuju Tahun 2023 secara daring yang juga ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube Arsip Nasional RI, Jumat (30/12).

Dalam paparannya, Kepala ANRI, Imam Gunarto menyampaikan kerja kearsipan semakin berlipat ganda mengingat megatren lingkungan strategis berubah eksponensial karena adanya perkembangan TIK, pandemi covid 19, perang, pemilu, pindah IKN, reformasi birokrasi, dan lain-lain.

Berikut pidato Kepala ANRI, Imam Gunarto pada Refleksi Kearsipan Tahun 2022 Menuju 2023:

 

Bissmillahirrohmanirrohim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Om Swastyastu,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan.

 

Yang saya banggakan Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara Pejuang Kearsipan di seluruh Indonesia.

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita lewati tahun 2022 dengan selamat sentosa menunaikan tugas-tugas kearsipan kita.

Tahun-tahun di masa pandemi, tugas-tugas kearsipan tetap dan terus kita kerjakan. Berkejaran, mencari celah, bermain petak umpet mencari lengah virus covid-19. Banyak sahabat dan saudara pejuang kearsipan yang tidak lagi bersama kita di garis depan kearsipan. Semoga arwah para pejuang kearsipan mendapat tempat yang paling mulia di sisi-NYA.

Penghujung tahun 2022, megatren lingkungan strategis berubah eksponensial. Perkembangan TIK, pandemi covid 19, perang, pemilu, pindah IKN, reformasi birokrasi, dan lain-lain. Kini pandemi covid-19 mereda, kerja kearsipan kita pun semakin berlipat ganda.

Para Pejuang Kearsipan se-Indonesia, Suatu kebanggaan, kehormatan dan kebahagiaan bagi saya membersamai Saudara semua. Memastikan penyelenggaraan pemerintahan dan negara berjalan lancar karena dukungan kearsipan, baik untuk administrasi, akuntabilitas, pelayanan publik, proteksi hukum dan sebagainya, demi transparansi, reformasi berokrasi dan membentuk masyarakat demokrasi. Menjaga harta kekayaan negara. Menjamin pewarisan arsip sebagai memori kolektif bangsa maupun dunia. Mempercepat roda digitalisasi kearsipan untuk membentuk masyarakat lebih bijaksana menjalani kekinian melalui pemahaman masa lalu bangsanya.

Komitmen telah kita tegakkan. Tertib arsip di segala lini dan jajaran terus ditingkatkan. Kementerian/Lembaga telah 96% berkinerja minimal baik, namun provinsi baru 70 %, bahkan kabupaten/kota baru 28 %. Akreditasi baru dilakukan terhadap 46 lembaga/instansi. Kondisi kearsipan seperti ini belumlah menggembirakan, khususnya di daerah. Banyak aset milik negara dan daerah yang lepas dipersengketakan, sengketa dan mafia tanah yang masih terus saja ada. Berita penipuan, pemalsuan serta kejahatan arsip dan kearsipan masih saja kita dengar. Terlebih di era digital. Ketika kearsipan harus mengelola analog sekaligus elektronik, tergagap pejuang kearsipan bergegas berbenah untuk mentransformasikan segalanya, seketika.

Tiga strategi pokok transformasi digital yaitu: implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) yang mencapai 221 K/L/D atau 30,77 % dari 718 K/L/D dengan jumlah arsip hampir 6,5 juta arsip tersimpan di pusat data nasional, SIKN-JIKN yang mencapai 340 simpul jaringan, digitisasi arsip analog yang mencapai 30 % belumlah sesuai target, perlu digiatkan. Jumlah arsiparis secara nasional sebanyak 10.000 lebih, sebagian besar hasil alih jabatan dari proses penyederhanaan birokrasi, 70 % berusia 40 tahun ke atas juga menjadi pekerjaan rumah yang tidak ringan untuk menjadikan pelopor perubahan kearsipan digital.

Penyelamatan dan pelestarian arsip sebagai memori kolektif bangsa di tingkat pusat di tahun 2022 mencapai 30.276 arsip, namun kondisi di daerah mengalami tantangan yang berat berkaitan dengan keterbatasan anggaran kearsipan yang hanya 0,05% dari seluruh anggaran urusan pemerintahan di daerah sebanyak Rp. 1.170 T di tahun 2022. Sarana dan prasarana yang sangat terbatas, SDM yang terombang-ambing oleh dinamika politik daerah yang pekat, dan keterbatasan serta problematik lainnya. Sebagian besar daerah mengalami darurat arsip statis, karena yang disimpan hanya arsip kepegawaian dan keuangan. Daerah juga mengalami darurat memori, kehilangan memori masa lalunya, karena arsip yang membuktikan itu tiada lagi ada bekasnya.

Apalagi bencana tiada henti terus menerjang. Banjir, gempa bumi, tanah longsor dan segala bencana mengancam warisan dokumenter yang semakin langka. Data BNPB menyebut angka 3.318 lebih peristiwa bencana alam di tahun 2022, dengan puncak bencana gempa bumi dan tanah longsor Cianjur. Tak terkira berapa arsip musnah, hilang tak berbekas. Warisan yang tak tergantikan.

Namun tahun 2022, lebih baik dari tahun 2021. Saat itu kita terkunci oleh berbagai kondisi darurat pandemi yang mencekam sejak 2020. Begitu sulit kerja kearsipan secara work from home, begitu rapuh dan rentan keamanan arsip di ruang dan depot-depot penyimpanan. Rentan kebakaran, kerusakan, kehancuran arsip karena pengabaian. Keberhasilan kerja kolosal pemerintah dan masyarakat mengatasi pandemi membawa dampak positif terhadap kearsipan yang mulai nge-gas, bergegas memperbaiki formulasi, desain kebijakan dan strategi.

Penyelamatan arsip penanganan covid 19 sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan warisan dokumenter nasional digeber oleh seluruh kementerian, lembaga, daerah, perguruan tinggi, institusi negara maupun swasta dan masyarakat. Setelah pandemi Covid 19 dinyatakan berakhir lembaga kearsipan harus bersiap menerima penyerahan arsip penanganan covid 19 dan melestarikannya sepanjang masa. Demikian pula penyelamatan arsip statis maupun terjaga akan terus meningkat seiring kesadaran kearsipan yang semakin tinggi.

Pejuang Kearsipan yang Saya Banggakan, “Tinggalkan cara-cara lama dalam mengelola arsip yang tidak efisien, akses yang lamban, dan penyimpanan yang tersebat dimana-mana, menggunakan cara-cara baru berbasis digital,” demikian arahan Bapak Presiden Joko Widodo, 9 Juni 2021. Formulasi dan desain program dilakukan dengan re-evaluate value chain atau mengevaluasi kembali rantai nilai untuk meningkatkan kualitas layanan kearsipan, reconnect with costumer atau mengkoneksikan kembali dengan pelanggan, reimagine business atau mengimajinasikan bisnis kearsipan masa depan, dan rebuild organization atau membangun kembali organisasi dan sistem kerja kearsipan. Misalnya, Gerakan Sadar Tertib Arsip sejak 2016, diformulasikan kembali pada 2021 menjadi program inti kearsipan untuk percepatan reformasi birokrasi tidak saja di tingkat pusat tetapi sampai ke tingkat desa/kelurahan/kampung, program transformasi digital kearsipan untuk mendorong terwujudnya satu data Indonesia dan data driven economy, program memori kolektif bangsa (MKB) untuk membentuk dan mengembangkan memori kebangsaan masyarakat, menjaga NKRI melalui memori dan pikiran masyarakatnya. Inovasi dan kreativitas untuk perluasan akses arsip kepada masyarakat sebagai ujung tombak kinerja kearsipan terukur melalui indikator pemanfaatan arsip terus digerakkan, yang pada tahun 2022 mencapai 350.471 akses arsip.

Program penguatan lembaga kearsipan provinsi sebagai wakil pemerintah pusat untuk melakukan pembinaan di daerah kabupaten/kota belum berhasil maksimal karena upaya pengalokasian dana dekonstrasi belum berhasil di tahun 2023. Penguatan lembaga kearsipan kabupaten/kota untuk mendorong tertib arsip dan sejarah desa yang digulirkan oleh ANRI dengan Kemdesa PDTT harus terus digeriapkan sebagai sebuah gerakan masyarakat desa. Penguatan arsip perguruan tinggi (university archives) terus ditingkatkan. Perbaikan kearsipan harus dimulai dari hulu. Data pengawasan menunjukkan bahwa kualitas penciptaan arsip sampai ke pemeliharaan arsip di unit pencipta masih sangat memprihatinkan. Ibarat mata air, kita harus menjaganya supaya tetap jernih dan terus mengalir melalui batang-batang sungai yang terbuka menuju lautan lepas sebagai kekayaan memori bangsa.

Tahun 2023, kearsipan memiliki kerja besar dengan titik-titik krusial yang harus menjadi perhatian kita. Pertama, mempersiapkan K/L pindah ke IKN Nusantara dengan target, tidak ada arsip sedikitpun yang tercecer, pindah dengan aman dan nyaman. Kedua, implementasi SRIKANDI di K/L/D untuk menjamin proses administrasi pemerintahan berjalan secara digital ketika ibukota di IKN Nusantara. Ketiga, digitisasi arsip penting dari K/L yang akan pindah untuk menjamin arsip digital diakses dari jarak jauh. Keempat, penyelamatan arsip statis, arsip terjaga, arsip asset dari K/L yang akan pindah ke IKN Nusantara. Kelima, transformasi pengelolaan arsip pertanahan bekerja sama dengan Kemen ATR/BPN. Keenam, percepatan digitalisasi memori kolektif bangsa di daerah perbatasan, khususnya Papua. Ke tujuh, gerakan tertib arsip dan sejarah desa. Ke delapan, penguatan lembaga kearsipan provinsi. Ke sembilan, fokus penyelamatan arsip covid 19 dan arsip kemaritiman, dan ke sepuluh, meningkatkan program memori kolektif bangsa dan dunia dalam rangka menjaga dan membangun NKRI melalui memori dan pikiran masyarakatnya.

Kolaborasi adalah menjadi kunci. Kolaborasi di dalam maupun luar negeri. Strategi dasi kupu-kupu, bowtie strategy diterapkan optimal. Penguatan kapasitas kearsipan internal di simpul tengah, kolaborasi dalam negeri di simpul kanan, dan kolaborasi internasional di simpul kiri. Misalnya, dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan kearsipan sebagai ilmu pengetahuan untuk memperkuat fondasi akademik dan sosiologis. Dengan dunia usaha baik pengusaha jasa kearsipan yang telah terbentuk organisasinya di tahun 2022 (dari data terdapat 95 perusahaan jasa kearsipan di Indonesia), maupun dunia usaha lainnya. Dengan komunitas-komunitas dan jaringan kawula muda kearsipan maupun yang bertalian. Dengan lembaga kearsipan internasional maupun lembaga internasional lain untuk membawa kearsipan Indonesia di panggung dunia.

Terima kasih,

Teruslah menjadi pejuang.

Selamat Tahun Baru 2023.

 

Jakarta, 30 Desember 2022

Kepala,

 

Imam Gunarto

 

 (sa)


Penulis : sa

Bagikan

Views: 1615