08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Kepala ANRI: Semangat Sejarah Maritim, Mengikat Elemen Bangsa melalui Memori Kolektif Bangsa

Kepala ANRI: Semangat Sejarah Maritim, Mengikat Elemen Bangsa melalui Memori Kolektif Bangsa Kepala ANRI: Semangat Sejarah Maritim, Mengikat Elemen Bangsa melalui Memori Kolektif Bangsa Kepala ANRI: Semangat Sejarah Maritim, Mengikat Elemen Bangsa melalui Memori Kolektif Bangsa Kepala ANRI: Semangat Sejarah Maritim, Mengikat Elemen Bangsa melalui Memori Kolektif Bangsa

17

Jan 23

Kepala ANRI: Semangat Sejarah Maritim, Mengikat Elemen Bangsa melalui Memori Kolektif Bangsa

Jakarta - 17/01/23, Kepala Arsip Nasional Indonesia (ANRI), Imam Gunarto pada Seminar Dharma Samudera menyampaikan bahwa banyak cerita hebat tentang masa lalu bangsa Indonesia, termasuk para pejuang wanita. Tapi tak jarang kita sering kesulitan untuk mencari bukti kebenarannya secara ilmiah baik bukti arkeologis, bukti arsip, naskah maupun bukti akademis lainnya.

Seminar Dharma Samudera Pejuang Wanita digelar dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera yang merupakan kolaborasi antara ANRI dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). “Hari ini menjadi salah satu upaya untuk mengolaborasikan bagaimana menggunakan kembali semangat sejarah maritim, mendaur ulang sejarah masa lalu untuk mengikat seluruh bangsa kita melalui memori kolektif bangsa poros maritim dunia melalui perjuangan para tokoh wanita kebanggaan bangsa,” terang Imam Gunarto.

Saat ini, cerita tentang kepahlawanan khususnya tentang wanita menjadi salah satu pengarusutamaan program ANRI. Pada tahun ini, ANRI berkolaborasi dengan Belanda (Universitas Leiden dan Arsip Nasional Belanda) mengajukan Arsip Kartini dan Perjuangan Gender Indonesia sebagai MoW UNESCO. Ini tak lain dilakukan karena dibutuhkan banyak inspirasi dari masa lalu tentang pejuang wanita. Ditambahkan Imam Gunarto, banyak cerita dan sejarah masa lalu yang dapat menjadi inspirasi, contohnya perjuangan wanita-wanita perkasa dari Aceh, seperti Laksamana Keumalahayati, di Jawa seperti Ratu Kalinyamat, Ibu Kartini, dari Timur seperti Martina Tiahahu dan lain-lain.

Sebagai informasi, Seminar Dharma Samudera Pejuang Wanita digelar sebagai sebuah upaya untuk diseminasi program penyelamatan arsip kemaritiman dan arsip gender, serta meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penyelamatan dan pelestarian arsip kemaritiman dan arsip gender sebagai Memori Kolektif Bangsa dan pemajuan budaya bangsa Indonesia. Seminar direncanakan dibuka Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Lestari Moerdijat dan digelar secara daring melalui aplikasi zoom cloud meeting dan secara luring di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, ANRI, Jakarta Selatan.

( tk )


Penulis : tk
Editor : Sitty Annisaa

Bagikan

Views: 691