Jakarta (7/11/2022) – Beberapa waktu terakhir banyak kegiatan yang dihelat di Indonesia dalam rangka Presidensi G20, momen tersebut sejatinya dapat mengingatkan kita kepada Konferensi Asia Afrika Tahun 1955 di Bandung. Saat itu banyak pula pemimpin dunia hadir di Bandung untuk berkumpul dan berdiskusi tentang isu global.
Pada November 2022, banyak pula pemimpin dunia, khususnya yang menjadi anggota G20 yang mendatangi Indonesia dan akan berkumpul untuk melaksanakan konferensi. Hal tersebut disampaikan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto saat menyampaikan sambutan pada Konferensi Internasional Bandung-Beograd-Havana in Global History and Perspective.
Ditambahkan Imam Gunarto, eksistensi Indonesia dalam helatan momen penting berskala internasional ini tak lepas atas peran Indonesia pada masa lalu, seperti pada saat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika yang dilanjutkan dengan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok. Oleh karenanya penyelenggaraan konferensi internasional Bandung-Beograd-Havana in Global History and Perspective ini masih sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Melalui konferensi ini, kita dapat kembali mengingatkan dan merefleksikan nilai-nilai Bandung Spirit dengan kondisi saat ini. Selain itu, kita pun dapat mengingat kembali memori dan semangat yang lahir pada masa itu yang terekam dengan baik dalam asrip Konferensi Asia Afrika yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World serta arsip pidato Presiden Sukarno: To Build the World Anew yang saat ini pun sedang dinominasikan menjadi MoW,” terang Imam.
Sebagai informasi pada 6-7 November 2022, ANRI menjadi tuan rumah penyelenggaraan rangkaian Konferensi Internasional Bandung-Beograd-Havana in Global History and Perspective yang digelar secara daring dan luring di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, Gedung C, lantai 2, ANRI. Setelah melaksanakan konferensi di Jakarta, delagasi yang berasal dari 40 negara ini akan melanjutkan konferensi di Bandung yang digelar oleh Universitas Padjadjaran.
( tk )
Penulis : tk