Jakarta, (4/2), Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Mustari Irawan, didampingi oleh seluruh Eselon I di lingkungan Arsip Nasional RI melakukan kunjungan kerja ke Metro TV di Jalan Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya - Kebon Jeruk. Kunjungan kerja tersebut diterima oleh Public and Publicity Manager Metro TV beserta dengan Fifi Aledya Yahya dan tim Metro TV lainnya. Agenda kunjungan kerja, Mustari bertujuan untuk menyinergikan Arsip Nasional RI dengan media broadcast dalam konteks kearsipan.
Dalam sambutannya, Mustari menyampaikan arsip-arsip Gerakan Non Blok (GNB) dan Arsip Tsunami Aceh akan diajukan sebagai Memori Warisan Dunia atau Memory of The World (MOW). Untuk menambah khasanah arsip tsunami Aceh, Arsip Nasional RI berupaya untuk bekerja sama dengan Metro TV. “Metro Tv adalah stasiun TV yang pertama kali menyiarkan berita terkait dengan tsunami Aceh. Tentunya hasil liputan-liputan tersebut menghasilkan volume arsip yang banyak tentang tsunami Aceh. Agar khasanah yang dimiliki oleh bangsa ini menjadi lengkap kiranya Metro TV dari sisi dunia broadcasting dapat bersinergi dengan kami . Sehingga arsip tentang Tsunami Aceh yang ada di Indonesia dapat menjadi memori kolektif bangsa yang utuh “.papar Mustari.
Masih dalam kesempatan yang sama M. Taufik, Deputi Bidang Konservasi Arsip, menambahkan bentuk kerja sama ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen sebagai anak bangsa untuk mempertahankan ingatan bangsa akan sejarahnya. “Dan kami dari sektor government pun berharap Metro TV dapat menggaungkan “harta karun †yang dimiliki oleh bangsa ini yang tersimpan di ANRIâ€ujar Taufik menutup sambutannya.
Di akhir kesempatan Kepala Arsip Nasional RI memberikan apresiasi kepada Metro TV yang telah membuat program – program siaran dengan menggunakan arsip dari ANRI. Dalam apresiasinya disampaikan pula bahwa program tersebut membantu bangsa Indonesia untuk tidak menjadi bangsa yang amnesia. (ann)