Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaksanakan serah terima arsip statis secara daring. Arsip statis yang diserahkan LIPI kepada ANRI merupakan arsip dalam kurun waktu 1956-2018, berjumlah 20 berkas dan 104 lembar arsip yang terdiri atas arsip tentang pembentukan LIPI, termasuk Undang-Undang (UU) dan Keputusan Presiden, arsip tentang Hak Kekayaan Intelektual, arsip kerja sama, serta arsip perseorangan Pejabat Pimpinan Tinggi Mada di lingkungan LIPI.
Arsip statis LIPI diserahkan simbolis oleh Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI, M. Taufik secara daring. Acara tersebut diikuti 120 partisipan serta turut hadir Sekretaris Utama LIPI, Nur Tri Aries dan Direktur Akuisisi ANRI, Rudi Anton.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala ANRI, M. Taufik menyampaikan bahwa tahun 2021 ini sudah diawali dengan goresan sejarah dan penambahan khazanah kearsipan Indonesia. Selain mengingatkan bahwa penyerahan arsip ini merupakan amanat UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, M. Taufik juga mengajak untuk mengembangkan penyelenggaraan kearsipan di Indonesia. “Harus kita tumbuh kembangkan arsip di negeri ini. Arsip bukan tumpukan kertas. Kita bersama-sama sepakat bahwa arsip menjadi informasi dan pengetahuan ke depan, dan memberikan informasi autentik,” jelas M. Taufik.
Dalam pembukaan acara, Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko juga menyatakan pentingnya arsip, bahwa arsip dapat menjadi pengetahuan yang akan bermanfaat dan berguna di masa mendatang.
Setelah kegiatan penandatanganan berita acara dan penyerahan arsip statis, acara dilanjut dengan diskusi pembahasan Strategi Penyelamatan Arsip Negara secara Sistematik dan Terkendali di Lingkungan LIPI dengan narasumber Direktur Akuisisi ANRI, Rudi Anton.
( SA )
Penulis : SA
Editor : tk