Arsip statis dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 diartikan sebagai arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI.) Dalam perkembangannya Arsip Statis harus diserahkan dan disimpan oleh lembaga kearsipan pusat maupun daerah sesuai dengan tingkatannya.
“Arsip Statis harus dipelihara, dikelolah dan dimanfaakan semaksimal mungkin untuk kepentingan dan kemaslahatan bangsa dan negara,”tutur M. Asichin, SH. M. Hum, kepala ANRI dalam pengarahannya ketika membuka Diklat Pengelolaan Arsip Statis di Pusdiklat Kearsipan ANRI, Bogor, Jawa Barat.
Lebih lanjut dikatakan Kepala ANRI pada diklat yang diadakan dari tanggal 18 s/d 23 Juni 2012 tersebut bahwa, Arsip itu ibarat dua sisi mata uang, sisi pertama adalah arsip statis petunjuk masa lalu sebagai pengingat identitas dan jati diri bangsa. Sisi ke dua sebagai arsip dinamis cahaya yang menyinari masa depan, dengan arsip dinamis kita bisa merencanakan dan menyusun strategi untuk mencapai masa depan yang lebih baik, lanjutnya.
 |
 |
| Kepala ANRI Memberikan Selamat Kepada Salah Seorang Peserta Diklat Pengelolaan Arsip Statis | Foto Bersama Kepala Arsip Nasional RI dan Peserta Diklat Pengelolaan Arsip Statis |
Diklat yang di ikuti oleh 35 peserta (sesuai DIPA ANRI tahun 2012) dari berbagai instansi utamanya lembaga kearsipan daerah di seluruh Indonesia ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dibidang kearsipan khususnya pengelolaan arsip statis.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan ANRI, M. Imam Mulyantono yang mendampingi Kepala ANRI mengatakatan bahwa masalah yang sering dihadapi oleh banyak organisasi didalam mengelolah arsip statis adalah masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional yang diandalkan untuk mengelolah arsip statis tersebut “pendidikan dan pelatihan pada dasarnya merupakan aspek yang penting dalam upaya pengembangan SDM, khususnya dilingkungan pemerintahan menjadi signifikan dalam kaitannya dengan pengembangan dan pemberdayaan aparatur negara dalam mencapai pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good government,) terutama dalam rangka implementasi mewujudkan SDM memiliki nilai, budaya dan etos kerja dalam bidang tugasnya,” lanjutnya.
Sampai dengan triwulan ke 2 (dua) tahun 2012 Pusdiklat Kearsipan ANRI telah menyelenggarakan berbagai diklat baik diklat fungsional maupun diklat teknis kearsipan seperti Diklat Fungsional Pengangkatan Arsiparis Ahli, Diklat Teknis TOT Pengelolaan Arsip Pemerintahan Desa, Pengelolaan Arsip Dinamis, Penyusunan Jadwal Retensi Arsip, Penyelenggaraan Kearsipan (bagi pimpinan lembaga kearsipan dan unit kearsipan, Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi, Pengelolaan Arsip Statis (PNBP), dan Diklat Tim Penilai Arsiparis.
Dalam diklat yang diajar oleh widyaiswara dan pengajar yang terdiri dari praktisi dan Arsiparis ANRI peserta akan mendapatkan berbagai ilmu kearsipan seperti konsep pengelolaan arsip statis, tujuan pengelolan arsip statis, Hubungan Manajemen Arsip Dinamis, dan Pengelolaan Arsip Statis, Akuisisi Arsip Statis, Preservasi Arsip Statis, Pengaturan dan Deskripsi Arsip Statis, Akses dan Layanan Arsip Statis disamping praktek langsung mengelolah arsip statis.(MI)