08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

MEMPERINGATI HARI PERHUBUNGAN NASIONAL, ANRI BEKERJA SAMA DENGAN PT. ANGKASA PURA MENYELENGGARAKAN

MEMPERINGATI HARI PERHUBUNGAN NASIONAL, ANRI BEKERJA SAMA DENGAN PT. ANGKASA PURA MENYELENGGARAKAN

21

Sep 16

MEMPERINGATI HARI PERHUBUNGAN NASIONAL, ANRI BEKERJA SAMA DENGAN PT. ANGKASA PURA MENYELENGGARAKAN

Memperingati Hari Perhubungan Nasional, Arsip Nasional Republik Indonesia bekerja sama dengan PT. Angkasa Pura (AP) 2 menyelenggarakan Pameran Arsip Transportasi Udara di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Acara pameran dibuka oleh Kepala ANRI Mustari Irawan dan Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT AP 2 Ituk Herarindri (21/09). Arsip transportasi yang dipamerkan antara lain arsip mengenai Pesawat Seulawah hasil sumbangan rakyat Aceh, Lapangan Udara Kemayoran, Halim Perdanakusuma, dan Bandara Soekarno Hatta yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1985.

Selain itu, dipamerkan pula mengenai pembuatan pesawat terbang Gelatik oleh PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) tahun 1976 di Bandung yang dikomandani oleh B.J. Habibie yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT. IPTN (1976 – 1998) serta Pesawat Terbang CN 235 pada tahun 1987 saat B.J. Habibie telah menjabat sebagai Menteri Negara Riset, dan Teknologi (1978 – 1998) serta lapangan udara di beberapa wilayah Indonesia.

Dalam sambutan Kepala ANRI Mustari Irawan menyampaikan jumlah dan periode arsip yang ditampilkan. "Ada sebanyak 40 foto yang dipamerkan. Foto yang paling lama itu di tahun 1930 ketika Indonesia masih di bawah penjajahan Belanda. Jenis pesawat-pesawat zaman dulu itu masih menggunakan baling-baling," ujar Mustari.

Materi arsip yang ditampilkan memotret keadaan yang sesungguhnya terjadi pada waktu itu. Semangat dalam membangun sarana dan prasarana perhubungan udara tergambar dengan baik dan jelas dalam setiap materi arsip. Pameran arsip ini dapat mengungkapkan dengan baik peran dan kiprah pesawat udara beserta landasannya yang telah dibangun pada masa lalu. Arsip yang dipamerkan, bukan hanya arsip kertas saja, melainkan arsip foto, maupun arsip film juga akan ditampilkan dalam pameran ini.

Hal ini tentunya sangat baik untuk para pengunjung, sehingga pameran ini  terkesan tidak monoton tetapi penuh dengan kreasi. Dengan melihat arsip foto dan arsip film, para pengunjung akan mudah meresapi mengenai peristiwa yang sesungguhnya terjadi pada masa itu. Gambaran peristiwa yang terekam dalam arsip tersebut dapat menjadi sarana pembelajaran dan contoh yang baik bagi kita dari para pendahulu, bagaimana mereka telah berpikir dengan baik untuk mamajukan bangsa dan negara melalui pembukaan lahan untuk landasan pesawat terbang serta pembuatan pesawat terbang yang hingga kini masih dapat dimanfaatkan. Selain itu, dengan adanya pameran arsip ini diharapkan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan, pendidikan, dan penelitian bagi dosen, guru, mahasiswa, pelajar maupun masyarakat umum.

"Foto yang dipasang ini benar-benar langka, tidak ada yang punya jadi harus dilestarikan dan dijaga," ungkap Ituk Herarindri saat meninjau pameran. Lebih lanjut Ituk juga menyampaikan bahwa pameran arsip ini diharapkan dapat  mengedukasi tentang sejarah bandara dan pesawat di Indonesia.

 

Hal ini sesuai dengan program nawacita Presiden Jokowi khususnya mengenai revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia. (sa)


Bagikan

Views: 814