Sarana
Mode Suara
Perbesar Text
Perkecil Text
Skala Abu-abu
Warna
Klise
Penerangan
Garis Bawahi Tautan
Pertegas Text
Atur Ulang
08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Menteri Kebudayaan Dukung Penguatan di Bidang Kearsipan Indonesia

Menteri Kebudayaan Dukung Penguatan di Bidang Kearsipan Indonesia Menteri Kebudayaan Dukung Penguatan di Bidang Kearsipan Indonesia Menteri Kebudayaan Dukung Penguatan di Bidang Kearsipan Indonesia Menteri Kebudayaan Dukung Penguatan di Bidang Kearsipan Indonesia Menteri Kebudayaan Dukung Penguatan di Bidang Kearsipan Indonesia

18

Dec 24

Menteri Kebudayaan Dukung Penguatan di Bidang Kearsipan Indonesia

Jakarta - 18/12/2024, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon hadir dan memberikan pengarahan dalam acara Ceramah Kebudayaan yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, ANRI (18/12). Dalam acara tersebut, turut hadir Pelaksana Tugas Kepala ANRI, Imam Gunarto dan jajaran pimpinan tinggi madya dan pratama beserta para pegawai di lingkungan ANRI.

Dalam sambutannya, Imam Gunarto menyampaikan bahwa kearsipan memiliki dua muka seperti Dewa Janus, dengan muka yang menghadap depan untuk kepentingan sekarang dan masa depan, sedangkan muka belakang untuk menyelamatkan peninggalan masa lalu. “Oleh karenanya kami memohon dukungan Bapak Menteri, yang pertama untuk bisa merepatriasi arsip-arsip yang masih berada di luar negeri. Yang kedua, gedung arsip kapasitasnya sudah 90 persen, tinggal 10 persen lagi. Kalau ada arsip dari Kementerian/Lembaga (K/L) dan komunitas masuk, maka tidak akan muat. Kami mohon dukungan karena saat ini kami sedang meminta izin ke Kementerian Keuangan untuk menambah gedung baru,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Fadli Zon mengungkapkan bahwa ANRI memiliki tugas mulia dalam menjaga memori kolektif bangsa ke depan sebagai bagian dari identitas dan jati diri bangsa Indonesia. “Kalau kita tidak mempunyai naskah-naskah dan bukti-bukti, termasuk itu naskah Proklamasi dan fotonya mungkin tidak ada buktinya kalau kita pernah melakukan proklamasi kemerdekaan. Sampai sekarang kita mendapatkan bukti peristiwa itu,” terangnya.

Beliau menjelaskan bahwa dengan hadirnya Kementerian Kebudayaan, ANRI bisa bekerja sama ke depan untuk mengembangkan dan memanfaatkan arsip. “Upaya untuk melakukan repatriasi sudah ada bahkan sejak awal dulu kita Merdeka. Perlu kerja sama dalam mendapatkan kembali arsip-arsip bangsa Indonesia, terutama arsip-arsip lama yang dibawa penjajah kolonial baik Belanda, Inggris dan lainnya diharapkan untuk dapat dikembalikan. Ini merupakan bagian dari upaya kita untuk melengkapi pengetahuan kita yang terserak seperti puzzle. Arsip merupakan bagian perjalanan bangsa, terkandung jati diri bangsa, identitas yang membentuk karakter sebuah negara. Bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang masa depan, dan melalui arsip kita bisa menggali pelajaran, nilai-nilai luhur, inspirasi yang akan menjadi pijakan membangun peradaban Indonesia,” jelasnya.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, muncul tantangan untuk menjaga dan melestarikan arsip yang semakin kompleks. Digitalisasi, perlindungan fisik hingga penguatan kapasitas penyelenggaraan kearsipan menjadi isu yang harus dihadapi bersama, termasuk tantangan ruang penyimpanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan digitalisasi arsip budaya yang mudah diakses masyarakat luas dan terlindungi dari kerusakan fisik, peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya arsip sebagai bagian warisan budaya, peningkatan kapasitas SDM di bidang kearsipan menjadi tanggung jawab seluruh K/L, serta penguatan kerja sama internasional di bidang arsip yang lebih modern.

( tr )


Foto : Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Penulis : tr
Editor : is

Bagikan

Views: 40