Jakarta, (11/12) - Melalui Biro Organisasi, Kepegawaian dan Hukum, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan Ceramah Inovasi Pelayanan Publik di Ruang Noerhadi Magetsari, Gedung A Lantai 2 ANRI, Rabu (11/12). Kegiatan yang berlangsung pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB tersebut, diisi oleh Deputi Bidang kajian Kebijakan dan Inovasi Lembaga Administrasi Negara, Tri Widodo Wahyu Utomo.
Menurut Tri Widodo, inovasi bukan sebuah disiplin ilmu yang kaku, tetapi merupakan sebuah seni. “Alasan satu-satunya keberadaan kita sebagai aparatur pemerintahan adalah kepentingan umum, yakni memberikan pelayanan publik terbaik.”
Pelayanan publik yang baik tidak terlepas dari inovasi yang dikeluarkan oleh seorang aparatur negara maupun instansi. Inovasi yang dimaksud perlu memiliki beberapa kriteria, diantaranya pembaruan, kemanfaatan, mampu memberikan solusi, dapat berkesinambungan, dan compatible dengan sistem.
“Maksud dari compatible dengan system adalah ketika kita berinovasi, jangan melanggar aturan hukum, jangan melanggar norma sosial, budaya, agama dan kepercayaan. Inovasi selalu memberikan penghargaan terhadap sistem agama, sosial dan budaya,” tambahnya.
Sekretaris Utama ANRI, Sumrahyadi dalam sambutannya menyampaikan, pelayanan berkaitan dengan adanya manfaat kepada masyarakat. Sebagai pembina kearsipan, ANRI perlu ada inovasi-inovasi tentang kearsipan, khususnya di bidang pelayanan publik. (SA & PI)
Penulis : SA & PI
Editor : Aria