Indonesia dan Rusia telah menjalin hubungan diplomatik jangka panjang. Rusia, yang dulu bernama Uni Soviet, termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Delegasi Uni Soviet di PBB pada tahun 1946 secara aktif memberikan dukungannya kepada Indonesia, sehingga semakin memperkuat ikatan kedua negara. Hubungan diplomatik secara resmi terjalin pada tahun 1950 ketika Menteri Luar Negeri Uni Soviet, A. Vyshinsky, mengirimkan telegram kepada Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Moch. Hatta, yang isinya antara lain mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia serta menyatakan keinginan untuk menjalin hubungan diplomatik. Pemerintah Indonesia menyambut baik inisiatif ini dan mengirimkan delegasi ke Moskow. Pada 16 Mei 1950, kedua pemerintah sepakat untuk membuka kedutaan besar masing-masing.
Hubungan yang erat antara Indonesia dan Rusia telah mendorong banyak kolaborasi di berbagai sektor dan berlanjut hingga saat ini. Menandai 74 tahun hubungan diplomatik, ikatan erat antara kedua negara terlihat jelas dalam banyaknya kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh para pemimpin kedua negara sejak tahun 1950-an. Kedekatan hubungan kedua bangsa juga terlihat dari penyerahan pesawat Ilyushin IL-14 oleh Pemerintah Uni Soviet kepada Indonesia serta kontribusi Pemerintah Uni Soviet dalam pembangunan Stadion Gelora Bung Karno dan Rumah Sakit Persahabatan.
Pameran arsip ini merupakan bagian dari rangkaian acara seminar internasional “Indonesia-Rusia: From the Past to the Future, Historical and Geopolitical Perspectives”, menampilkan berbagai koleksi arsip milik ANRI dan juga milik Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia yang menggambarkan perjalanan hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.
Foto : Tim Pemanfaatan Arsip
Penulis : abs
Editor : is