Sarana
Mode Suara
Perbesar Text
Perkecil Text
Skala Abu-abu
Warna
Klise
Penerangan
Garis Bawahi Tautan
Pertegas Text
Atur Ulang
08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Pameran Binar Bulan Desember Angkat Tema Hari Ibu

Pameran Binar Bulan Desember Angkat Tema Hari Ibu

19

Dec 24

Pameran Binar Bulan Desember Angkat Tema Hari Ibu

- Jakarta, 19/12/2024, Layanan Arsip Statis Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada program Bulan ini dalam Arsip (BINAR) pada bulan Desember 2024 mengangkat tema tentang peringatan hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Sejarah tersebut diawali dengan momentum penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan pada tanggal 22 Desember 1928. Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) merupakan organisasi perempuan yang dibentuk pada Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar pada 22–25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini menjadi tonggak kebangkitan pergerakan perempuan Indonesia karena para perempuan dapat bergabung dengan kaum laki-laki dan kaum muda dalam perjuangan kemerdekaan bangsa.

PPPI mengalami perubahan nama beberapa kali, pada tahun 1929 menjadi Perikatan Perkoempoelan Isteri Indonesia (PPII). Kongres PPII tahun 1930 di Surabaya memutuskan bahwa “Kongres berasaskan Kebangsaan Indonesia, menjunjung kewanitaan, meneguhkan imannya” karena itu tujuan pergerakan wanita Indonesia, selain untuk memperjuangkan perbaikan derajat kedudukan wanita, juga memperjuangkan kemerdekaan, mempertahankan serta mengisinya dengan pembangunan bangsa dan negara. Hal itulah yang membedakan perjuangan emansipasi wanita Indonesia dengan emansipasi di luar negeri.

Kaum wanita Indonesia sejak dahulu berperan dalam perjuangan bangsanya, kaum wanita bukan hanya memperhatikan kaumnya sendiri tetapi lebih dari itu memikirkan nasib generasi muda maupun nasib seluruh rakyat Indonesia. Pada tahun 1935, PPII berganti nama menjadi Kongres Perempoean Indonesia dan pada tahun 1946 menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI sampai saat ini. Atas keputusan Kongres Perempoean Indonesia III pada tahun 1938 di Bandung, tanggal 22 Desember diangkat menjadi “Hari Ibu”. Keputusan ini kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI No. 316 tanggal 16 Desember 1959 menjadi Hari Nasional yang bukan hari libur. (Sumber : Diolah dari  berbagai sumber buku yang tersimpan di Perpustakaan ANRI).

Arsip yang dipamerkan menampilkan arsip foto Presiden Soeharto menerima panitia Hari Ibu : Ibu A. Sulaskin Murpratomo, Ibu Mien Sugandhi, Ibu Hartato, Ibu Edy Sudrajat, Ibu Umar Said, Ibu Any Santoso, dan Drs. Moerdiono, bertempat di Gedung Bina Graha, Jakarta, 26 November 1988, (Sumber : ANRI Foto Sekretariat Negara RI 1966-1989 No. 3908). Dalam foto tersebut juga menampilkan arsip foto Ibu Tien Soeharto saat membuka Festival Pangan Indonesia di Balai Sidang Senayan Ditandai Penumbukan Bumbu dan Rempah Menggunakan Uleken di Cobek Batu Dalam Rangka Hari Ibu , 22 Desember 1985 (Sumber : ANRI, Foto Sekretariat Negara RI 1966-1989 No. 2586). (SAP)


Foto : Direktorat Layanan dan Pemanfaatan Arsip
Penulis : SAP
Editor : is

Bagikan

Views: 25