Sarana
Mode Suara
Perbesar Text
Perkecil Text
Skala Abu-abu
Warna
Klise
Penerangan
Garis Bawahi Tautan
Pertegas Text
Atur Ulang
08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Peringati Hari Pahlawan, Pameran Binar Angkat Tema Peristiwa Pertempuran 10 November 1945

Peringati Hari Pahlawan, Pameran Binar Angkat Tema  Peristiwa Pertempuran 10 November 1945

07

Nov 24

Peringati Hari Pahlawan, Pameran Binar Angkat Tema Peristiwa Pertempuran 10 November 1945

Jakarta - 07/11/2024 Layanan Arsip Statis Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada program Bulan ini dalam Arsip (BINAR) pada bulan November 2024 mengangkat tema tentang Peristiwa Pertempuran 10 November 1945 yang terjadi di Surabaya.

Pada 9 November 1945 pukul 12.30 beberapa buah pesawat udara Inggris melayang-layang di atas kota Surabaya. Beribu-ribu selebaran dihambur-hamburkan di seluruh bagian kota. Isi selebaran tersebut merupakan penghinaan bagi negara Republik Indonesia dan bersifat menantang rakyat Indonesia yang sudah siap mempertahankan kemerdekaan negaranya. Kutipan dari isi selebaran tersebut dalam bahasa Indonesia “Semua pemimpin Indonesia, termasuk pemimpin Gerakan Pemuda, Kepala Polisi, dan Kepala Radio Surabaya harus melaporkan diri di Bataviaweg (Jalan Batavia) pada tanggal 09 November pukul 18.00”.  Mereka harus datang seorang diri dengan membawa senjata yang mereka miliki dan meletakannya di tempat yang berjarak 100 yard dari tempat pertemuan. Mereka harus bersedia menandatangani suatu pernyataan menyerah dengan tidak bersyarat. Di bagian lain ultimatum tersebut dinyatakan maksud Inggris hendak melucuti senjata rakyat.

Sementara itu para peserta latihan yang diselenggarakan oleh Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia, yang menjadi “Pasukan Berani Mati”, seakan-akan tak sabar menanti datangnya perintah menyerbu. Pemuda Sumatera, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan lain-lainnya telah menggabungkan diri dalam kesatuan bersenjata yang memakai nama daerah asal mereka masing-masing. Rakyat telah siap membela kehormatan dan kedaulatan negaranya.  Pada tanggal 10 November 1945 pada pukul 09.00 datang Abdulrachman dan PRI Utara menyampaikan berita bahwa tentara Inggris sudah mendahului menembak. Bung Tomo segera menuju pemancar Radio Pemberontakan dan memberikan komando untuk mulai memberikan perlawanan terhadap tentara Inggris.

Berikut kutipan dari teks pidato Bung Tomo menjelang pertempuran 10 November 1945 ”Soedara-soedara ra’jat Soerabaja, siaplah keadaan genting. Tetapi saja peringatkan sekali lagi, djangan moelai menembak, baroe kalaoe kita ditembak, maka kita akan ganti menjerang mereka itu. Kita toendjoekan bahwa kita adalah benar-benar orang jang ingin merdeka. Dan oentoek kita, saoedara-saoedara, lebih baik kita hantjur leboer daripada tidak merdeka. Sembojan kita tetap : MERDEKA atau Mati. Dan kita jakin, saoedara-saoedara, pada akhirnja pastilah kemenangan akan djatuh ke tangan kita. Sebab Allah selaloe di pihak jang benar. Pertjajalah saoedara-saoedara, Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar....Allahu Akbar... Allahu Akbar... MERDEKA !!!  (Sumber : Buku Pertempuran 10 November 1945 Karya Bung Tomo)

Arsip yang dipamerkan menampilkan arsip foto Masa Revolusi Fisik : Bendera Belanda Diturunkan/Peristiwa Surabaya : Masyarakat Surabaya berlarian di jalan raya menuju medan tempur dimana Jend. Mallaby terbunuh (sumber : ANRI, NIGIS JAKARTA 1942-1946 No. 513). Arsip foto Pertempuran Surabaya : [Salah satu suasana pertempuran Surabaya. Rakyat bersama pejuang Surabaya (arek-arek Suroboyo) sedang menghadapi tentara Sekutu (sumber : ANRI, IPPHOS 1945-1950 No. 35). Dan arsip foto Pasukan gerilya di daerah perbatasan Jawa Timur dalam pertempuran Surabaya bersiap melawan Tentara Sekutu lengkap dengan senjata meriam anti pesawat (sumber : ANRI, KEMPEN Jakarta 1952 No. 11069)

( SAP )


Foto : Direktorat Layanan dan Pemanfaatan
Penulis : SAP
Editor : is

Bagikan

Views: 39