Samarinda - 29/05/24, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto hadir dan menyampaikan Laporan Kinerja Kearsipan Tahun 2023 di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan dan Penghargaan Kearsipan Tahun 2024 dalam rangka Peringatan Hari Kearsipan ke-53 yang dilaksanakan di Hotel Mercure, Samarinda.
Mengawali paparannya, Imam Gunarto menyampaikan terkait kinerja kearsipan yang semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya, “Kinerja kearsipan nasional sampai dengan April 2024 tergambar dalam tiga kelompok program kearsipan, yaitu Tertib Arsip, Transformasi Digital dan Memori Kolektif Bangsa. Capaian kinerja kearsipan tergambar dalam empat indikator utama, yaitu indeks kepatuhan terhadap kebijakan kearsipan, indeks ketersediaan arsip, indeks pelayanan informasi kearsipan, indeks reformasi birokrasi, dan Alhamdulillah, semuanya sudah mencapai hasil baik dengan skor 80,24.”
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh insan kearsipan di Indonesia atas dukungan dan partisipasinya, sehingga capaian kinerja kearsipan menjadi lebih baik,” tambahnya.
Plt. Kepala ANRI menjelaskan bahwa komitmen untuk menegakan dan melaksanakan Gerakan Tertib Arsip secara Nasional terus semakin berkualitas. Tertib arsip di segala lini dan jajaran terus mengalami peningkatan. Kementerian Lembaga telah mencapai 94,19% berkinerja baik, Provinsi telah mencapai 82,35% berkinerja baik, Kabupaten Kota baru mencapai 35,43% yang berkinerja baik, sedangkan PTN dan BUMN relatif berkinerja baik.
Tahun 2023, ANRI memiliki program prioritas dalam rangka pendampingan penataan dan digitalisasi arsip pada 63 kementerian lembaga yang akan pindah ke Ibukota Negara Nusantara (IKN). Penataan tersebut diharapkan menjadi percepatan untuk menciptakan pengelolaan arsip yang tertib dan dikelola secara elektronik, sehingga apabila lembaga tersebut pindah ke IKN maka arsip tersebut dapat terus diakses dengan mudah secara digital tanpa dengan membawa fisik arsip.
Pada pertengahan laporannya, Imam Gunarto menyampaikan pula bahwa percepatan pelaksanaan digitalisasi kearsipan meliputi tiga startegi pokok. Pertama, implementasi SRIKANDI yang sampai tahun 2024 mencapai 685 lembaga dan daerah atau 97,30%. Sementara itu, tingkat digitalisasi arisip berdasarkan hasil audit pengelolaan arsip elektronik tahun 2023, pada Kementerian Lembaga mencapai 97%, pada provinsi mencapai 79% dan untuk Kabupaten/Kota masih 33%. Sehingga, pencapaian kinerja digitalisasi arsip dirasa masih sangat kurang terutama untuk Kabupaten/Kota.
“Penyelamatan pelestarian arsip di daerah mengalami tantangan yang paling berat karena keterbatasan anggaran kearsipan yang tidak juga bergerak naik dari angka tahun sebelumnya, bahkan di beberapa daerah cenderung mengalami penurunan,” jelasnya. Ia menyebutkan pula bahwa sampai dengan Mei 2024, kekayaan arsip dan naskah Indonesia yang telah diakui oleh dunia sebanyak 11 koleksi untuk Memory of the World dan 5 koleksi untuk Memory of the World Asia Pasifik.
Turut dilaporkan juga terkait nilai keekonomian dari implementasi SRIKANDI hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 3T dan dampak ekonomi tersebut dihitung dari biaya penciptaan, biaya penggunaan kertas dan tinta, biaya pengiriman, biaya penyimpanan, biaya pencarian, biaya penemuan dan layanan arsip secara digital. Selain dampak ekonomi, implementasi SRIKANDI juga berdampak atas akuntabilitas dan layanan publik serta dampak lingkungan.
Penggunaan SRIKANDI mendorong pelayanan publik menjadi lebih sederhana, pasti, tepat waktu, akurat, aman dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti yang diungkapkan oleh Imam Gunarto selaku Plt. Kepala ANRI.
Mengakhiri Laporan Kinerja Kearsipan Tahun 2023, Plt. Kepala ANRI menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih atas semua jerih payah dan kerja keras Bapak/Ibu para pejuang kearsipan, serta menyampaikan permohonan maaf apabila selama memimpin ANRI hingga sekarang terdapat kekhilafan, kekurangan, dan kesalahan.
( ZR/RRA )
Foto : Humas ANRI
Penulis : ZR/RRA
Editor : is