Cilacap - 17/12/24, Tidak banyak orang tahu bahwa Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno, memiliki perhatian besar terhadap kebutuhan pokok manusia, yaitu sandang. Salah satu puncak dari upaya mewujudkan swasembada sandang pada eranya adalah pendirian PT Industri Sandang Nusantara (Persero) atau dikenal juga dengan ISN, sebuah BUMN yang bergerak di bidang industri tekstil. Selama berdiri, ISN memiliki tujuh patal (pabrik pemintalan) yang tersebar di seluruh Indonesia, yakni Patal Banjaran (Bandung), Patal Cilacap, Pabriteks Tegal, Patal Secang (Magelang), Patal Lawang (Magelang), Patal Grati (Pasuruan), dan Makateks (Makassar).
Pada tahun 2023 ISN dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2023 tentang Pembubaran Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Sandang Nusantara. Menyikapi pembubaran ini, Plt. Kepala ANRI, Imam Gunarto merasa perlu untuk menyelamatkan arsip perusahaan yang bernilai guna kesejarahan sebagai pemenuhan terhadap amanat UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Untuk itu, ia bersama Tim ANRI terjun langsung ke salah satu patal ISN yang berada di Cilacap pada Selasa, 17 Desember 2024 guna melakukan penelusuran arsip. Dalam kunjungan tersebut, Imam Gunarto menemui beberapa stake holder untuk menyampaikan maksud ANRI mengakuisisi arsip statis ISN, di antaranya Pj. Bupati Cilacap, M. Arief Irwanto, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Cilacap, Sumbowo, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Cilacap, Achmad Fauzi, dan salah satu kurator ISN, Adnan Dika Prawira Wardhana.
Patal Cilacap menjadi yang pertama dikunjungi karena Cilacap dianggap sebagai salah satu daerah tempat industri tekstil pertama kali dikembangkan dengan membuka perkebunan kapas sampai membangun pabrik pemintalan dan pertenunan. Patal ini ditaksir memiliki aset senilai 150 miliar rupiah yang terdiri atas tanah, bangunan, mesin, dll. Tim Kurator bertanggung jawab atas pencatatan, pengamanan, penjualan, dan pembagian hasil penjualan aset tersebut. Imam Gunarto berpesan agar pemberesan aset dan penyelamatan arsip dapat berjalan secara harmonis sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga keduanya dapat diselamatkan dengan baik.
Dalam kesempatan ini, M. Arief Irwanto mengusulkan agar gedung bersejarah Kantor Patal Cilacap yang masih berdiri kokoh dapat dimanfaatkan untuk menggiatkan ekonomi kreatif yang membawa identitas lokal seperti kuliner, mode, seni, dll. Dengan begitu, gedung yang telah menjadi saksi bisu sejarah perjalanan Kabupaten Cilacap tersebut bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat lokal maupun nasional. Harapan yang sama datang dari komunitas-komunitas kreatif dan sejarah yang telah beberapa kali mengadakan event "Peken Tjilatjapan" di gedung itu.
( TTA )
Foto : Direktorat Penyelamatan Arsip
Penulis : TTA
Editor : is