Jakarta - 03/03/20. Jika pengelolaan arsip di pencipta arsip (kementerian/lembaga/daerah) masih belum berjalan optimal, maka diindikasikan masih ada sistem kearsipan yang belum berjalan efektif. Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), M. Taufik saat menyampaikan arahan kepada 25 orang peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis penyusutan arsip di Ruang Serba Guna Soemartini, ANRI.
“Apabila siklus pengelolaan arsip berjalan optimal di pencipta arsip, maka arsip tidak akan menumpuk di unit kerja. Siklus pengelolaan arsip sama halnya dengan filosofi kehidupan, di mana ada arsip yang diciptakan, digunakan dan disusutkan,” papar M. Taufik.
Ditambahkan olehnya, Jadwal Retensi Arsip (JRA) memiliki peranan penting dalam kegiatan penyusutan arsip. JRA akan memberikan petunjuk untuk menentukan kapan suatu arsip di instansi masih bersifat aktif, inaktif, musnah atau permanen untuk diserahkan kepada lembaga kearsipan (ANRI, Lembaga Kearsipan Daerah atau Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi).
Menutup arahan, M. Taufik juga berpesan bahwa kini insan kearsipan harus semangat berinovasi sesuai dengan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi. Apalagi ditambah dengan konsep pembangunan Ibu Kota Negara baru, diharapkan sumber daya manusia kearsipan yang unggul siap menjadi bagian untuk memajukan penyelenggaraan kearsipan di IKN baru.
( tk/nis )
Penulis : tk/nis
Editor : isanto