Surabaya – 13/7/23, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang dikenal H.O.S. Tjokroaminoto adalah seorang figur yang memiliki peranan dalam perjalanan bangsa Indonesia. Beliau dijuluki Pemerintah Belanda sebagai De Ongekroonde van Java atau Raja Tanpa Mahkota. Beliau juga dikenal sebagai soko guru pergerakan nasional. Salah satu murid beliau adalah Presiden Sukarno.
Presiden Sukarno menyampaikan kepada Cindy Adams bahwa Tjokroaminoto adalah pemimpin orang Djawa. Presiden Sukarno juga menyampaikan “Aku mendjadi buntut dari Tjokroaminoto. Kemana dia pergi aku turut. Sukarnolah jang selalu menemaninja kepertemuan-pertemuan untuk berpidato, tak pernah anaknja. Dan aku hanja duduk dan memperhatikannja. Dia mempunjai pengaruh jang besar terhadap rakjat Sekalipun demikian, setelah berkali-kali aku mengikutinja aku menjadari, bahwa dia tak pernah meninggikan atau merendahkan suaranja dalam berpidato. Tak pernah membuat lelutjon. Pidato-pidatonja tidak bergaram. Aku tidak pernah membatja salah-satu buku jang murah tentang bagaimana tjara mendjadi pembitjara dimuka umum. Tjerminku adalah Tjokroaminoto.”
Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan (Pusdipres) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melakukan penelusuran dan penyusunan materi pameran virtual arsip mengenai H.O.S. Tjokroaminoto. Penelusuran informasi mengenai H.O.S. Tjokroaminoto di kediamannya yang kini berstatus sebagai Museum H.O.S. Tjokroaminoto yang berlokasi di jalan Peneleh gang VII no. 29 – 31, Peneleh, Surabaya. Tim penelusur yang terdiri dari Widhi S Putro, Octavia S, M. Tama Bara Sakti, Hanif A Rahman, Rifa F Salsabela dan Wahyu S Budi, serta didampingi Dosen dari Universitas Ciputra, Surabaya, FX Domini BB.
Pada kesempatan ini, tim penelusur meninjau lokasi tempat tinggal Presiden Sukarno pada saat kos di kediaman H.O.S. Tjokroaminoto. Selain itu tim penelusur juga memperoleh kisah mengenai Presiden Sukarno dan sepeda.
( OT )
Penulis : OT
Editor : tk