08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber

Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber

23

May 23

Rakornas Kearsipan Tahun 2023 Menghadirkan Sesi Best Practice dari Berbagai Narasumber

Banyuwangi – 23/05/23 – Dalam rangka memperingati Hari Kearsipan ke-52, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan Tahun 2023 berlanjut pada hari kedua, Selasa (23/5) di Blambangan Ballroom, Hotel El-Royale, Banyuwangi, Jawa Timur. Sesi hari kedua ini dilanjutkan dengan beberapa rangkaian kegiatan lain, salah satunya presentasi best practice dari beberapa narasumber yang berasal dari Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Sumba Timur, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang dipandu oleh Syamsudin Adlawi selaku moderator.

Arsiparis Ahli Utama, dr. Desak Made Wismarini mewakili Kementerian Kesehatan menyampaikan terkait Penyelamatan Arsip Penanganan COVID-19. Ia menyampaikan bahwa SE Menteri PANRB No. 62 Tahun 2020 dijadikan sebagai dasar hukum penyelamatan arsip COVID-19. Penyelamatan arsip COVID-19 dapat membawa banyak manfaat, salah satunya ialah menjadi memori kolektif bangsa dan sebagai penambah ilmu pengetahuan khususnya peran kementerian kesehatan dalam penanganan COVID-19.

“Kementerian Kesehatan tentunya sebagai salah satu kabinet maju dan kabinet kerja dalam pemerintahan bertanggung jawab dalam hal ini terhadap empat poin: deteksi, manajemen klinik, vaksinasi, serta komunikasi resiko dan pemberdayaan masyarakat,” tutur Desak Made Wismarini.

Dilanjutkan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Sumba Timur yang diwakili oleh Asisten Perekonomian Pembangunan, Franky Ranggambani serta Arsiparis Ahli Muda Kabupaten Sumba Timur, Iyenmionae Christine Rohy menyampaikan perihal Implementasi SRIKANDI pada Pemerintah Daerah. Franky Ranggambani menyatakan bahwa Kabupaten Sumba Timur bisa mendapatkan penghargaan terkait implementasi Srikandi dikarenakan adanya kesatuan dengan visi misi bupati dan wakil bupatinya, yakni “Sumba Timur Sejahtera, Harmoni, dan Tertib dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Lebih lanjut, Iyenmionae Christine Rohy mengungkapkan bahwa kegunaan SRIKANDI menjadikan masyarakat lebih efisien dalam melakukan proses pembuatan berbagai macam dokumen penting dengan penyuratan elektronik.

Presentasi best practice ditutup oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur diwakili oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Tiat Surtiarti Suwardi yang menyampaikan terkait penyelamatan Memori Kolektif Bangsa (MKB) terkait Khazanah Arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

Menurutnya, MKB ialah aset nasional yang menggambarkan identitas dan jati diri bangsa. Pengajuan MKB PT Garam dan P3GI bertujuan untuk terdiseminasikannya informasi arsip pegaram dan penelitian perkebunan gula sebagai sumber informasi yang bernilai bagi generasi yang akan datang.

“Arsip tidak sekedar hanya tumpukan kertas tapi disana mengandung berbagai cerita,” ujarnya menutup rangkaian presentasi best practice pada Rakornas Kearsipan hari kedua ini, yang selain diselenggarakan secara luring, disiarkan pula secara daring melalui akun Youtube Arsip Nasional RI.

( RRA/AL )


Penulis : RRA/AL

Bagikan

Views: 966