Peranan media massa bagi masyarakat sangat vital khususnya media penyiaran. Sebagai media audio dan audio-visual, radio dan televisi memiliki peran aktif dalam menyampaikan berbagai macam informasi dengan berbagai kelebihannya. Televisi dan radio mampu memberi sajian program yang lebih informatif, kreatif dan edukatif, baik itu karya artistik maupun jurnalistik. Karena itu, media penyiaran telah menjadi komoditas masyarakat dunia. Media televisi dan radio merupakan industri padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya manusia.
Dalam kaitan tugas dan fungsi Arsip Nasional Indonesia (ANRI) khususnya Direktorat Akuisisi, akan dilakukan kegiatan penambahan khasanah tentang arsip hasil peliputan atau penyiaran. Namun demikian sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan maka perlu adanya kesamaan persepsi antara Arsip Nasional RI dengan lembaga penyiaran baik TV maupun radio serta media cetak dalam rangka penyelamatan dan pelestarian arsipnya, sehingga tujuan penyelamatan dokumen/arsip itu dapat dipahami secara bersama pada masing-masing lembaga penyiaran. Untuk mencapai hal tersebut, ANRI menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penyelamatan Dokumen/Arsip Penyiaran (02/08). Acara dilaksanakan di Gedung ANRI Ampera Raya, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pada Rakor tersebut Kepala ANRI Mustari Irawan menyampaikan urgensi pentingnya penyelamatan terhadap dokumen/arsip lembaga penyiaran. “Mengingat nilai-nilai strategis dan historis yang terkandung dalam dokumen/arsip, kita harus mendorong dan menggerakkan upaya pembentukan memori kolektif bangsa yang terbentuk dari dokumen/arsip yang berasal dari setiap lembaga penyiaran”, tuturnya.
Mustari menambahkan bahwa tujuan liputan/penyiaran yakni menyampaikan informasi kepada publik dan mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi tidak melupakan kewajiban untuk melakukan penyelamatan dokumen/arsip statis yang memiliki nilaiguna permanen yang mungkin tercipta di setiap lembaga penyiaran ( TV, Radio, Media Cetak).
“Saya yakin, setiap lembaga penyiaran selalu berusaha dapat meraih simpati dan perhatian public dalam setiap liputan dan siaran namun harus diikuti dengan kerja keras untuk penyelamatan dokumen/arsip yang tercipta”, jelas Mustari.
Mustari berharap dalam Rakor ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menyadarkan bahwa penyelamatan dokumen/arsip lembaga penyiaran menjadi tanggungjawab bersama, sehingga partisipasi aktif para profesional yang bekerja di lembaga penyiaran dapat melakukan kegiatan kegiatan yang mencerminkan upaya penyelamatan arsip statis yang memiliki nilai guna bagi generasi mendatang sebagai pertanggungjawaban atas kinerja pelaksanaan kegiatan. (sa)